Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengelola sirkuit Mandalika, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) berharap gelaran MotoGP 2025 yang bergulir 5 Oktober mendatang bisa lebih banyak lagi disaksikan para penonton secara langsung.
Seperti diketahui, MotoGP mandalika sudah bergulir sebanyak tiga kali.
Pada tahun pertama, 2022 tercatat ada sebanyak 102.801 penonton yang hadir di Sirkuit Mandalika, kemudian tahun 2023 dihadiri penonton sebanyak 102.929 dan tahun lalu disaksikan sebanyak 120 ribu penonton
Salah satu strategi atau cara agar banyak menarik para penonton yang datang ke Sirkuit Mandalika yakni dengan mengatur strategi penjualan tiket.
“Ya, kami rencana di tahun 2025 akan mengatur ulang strategi penjualan tiket. Salah satunya dengan menambahkan kategori Middle Class Hospitality yang menawarkan harga lebih terjangkau tapi tetap memberikan kenyamanan,” kata Direktur Teknik dan Operasi MGPA, Samsul Purba dalam media gathering di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (27/12/2024).
“Pertama ticketing pricing strategy, kenapa begitu? dari sisi kemampuan untuk daya dukung akomodasi, maksimal 30 ribu. Untuk tahun ini ada 40 ribu yang bisa diakomodir di kota Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan jarak tempuh ke sirkuit kurang dari dua jam,”
“jadi kami akan perbanyak middle hospitality. Ini pakai sistem subsidi silang. Kami berharap dengan banyaknya penonton ke Middle Class Hospitality, maka harga tiket Grandstand Beratap bisa kita maksimalkan hanya Rp 500 ribu, yang tidak beratap Rp 200 ribu,” terangnya.
Lebih lanjut, Samsul Purba mengatakan dalam strategi menarik para penggemar MotoGP lebih banyak lagi ke Mandalika juga harus ada peran dari pemerintah setempat.
Pasalnya selain tiket, harga akomodasi seperti penginapan, sewa mobil dan lainnya juga harus turut disesuaikan.
“Kami juga berencana menemui pak Gubernur yang baru dilantik, bicara dengan beliau untuk dukungan yang bisa diberikan oleh pemerintah daerah. Karena yang paling banyak mendapatkan untung dari MotoGP Mandalika adalah Pemprov NTB,” ucap Samsul.
Baca juga: MotoGP 2025: Optimisme Bagnaia Menyala, Yakin Hanya Ada Duel dengan Marquez Musim Depan
“Maka hal pertama yang kami lakukan diskusi dengan Gubernur terpilih, apa yang harus kami lakukan bersama-sama. Harapan kami bisa saja subsidi tiket pesawat selama MotoGP umpamanya,”
“Kemudian mengendalikan harga akomodasi, terutama harga hotel dan sewa mobil di NTB. Karena dua hal ini yang paling sulit dikendalikan selama ini,” pungkasnya.