Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Megawati Hangestri kian menunjukkan performa yang gemilang di musim kedua Liga Voli Korea bersama Red Sparks.
Di musim lalu Megawati berada di peringkat ke-7 dalam perolehan top skor akhir dengan 736 poin
Tapi di musim ini, Megawati melonjak ke peringkat ke-3 dengan 404 poin hanya dalam 16 pertandingan atau setengah kompetisi.
Megawati menjadi salah satu pemain paling dominan di liga. Pevoli asal Jember Jawa Timur ini menempati peringkat keempat dalam tingkat keberhasilan serangan (46,76 persen)
Berkat kontribusinya, Red Sparks berhasil mencatatkan 8 kemenangan beruntun, mengokohkan posisi mereka di posisi ketiga klasemen Liga Voli Korea.
Bahkan yang terbaru, Mega meraih gelar MVP putaran ketiga yang baru saja berakhir. Itu menjadi gelar MVP keduanya setelah yang didapat pada putaran pertama musim lalu.
Di balik performa impresif Megawati, ada peran penting rekan setimnya, Vanja Bukilic, yang menjadi salah satu kunci keberhasilan Red Sparks musim ini.
Musim ini, Red Sparks mendatangkan Vanja Bukilic, mantan pemain Hi-Pass, untuk memperkuat tim.
Baca juga: Sebelum Diraih Megawati, Bukilic Sempat Incar Titel MVP Putaran 3 Liga Voli Putri Korea
Posisi awalnya sebenarnya adalah sama dengan Megawati, yakni Opposite. Namun demikian, karena sudah ada Mega, Bukilic pun rela mengalah.
Bukilic bersedia mengubah posisinya dari Opposite menjadi outside hitter demi mendukung peran Megawati sebagai ujung tombak serangan tim.
Perlu diketahui, pemain dengan posisi outside hitter memiliki tanggung jawab tambahan dalam bertahan, khususnya dalam menerima servis.
Bukilic tidak hanya berhasil beradaptasi dengan peran barunya, tetapi juga menunjukkan performa yang solid, memberikan stabilitas di lini belakang dan membebaskan Megawati untuk fokus menyerang.
Megawati sendiri mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bukilic karena berkat kerelaannya ia bisa tampil semakin baik.
"Vanja memiliki bakat luar biasa dalam bertahan. Keputusannya untuk mengubah posisi demi tim sangat membantu saya untuk bermain lebih nyaman di depan," kata Megawati, dikutip dari Isplus.
"Saya telah bekerja keras dengan dia di kiri dan kanan. Bermain bersamanya di satu lapangan adalah sebuah kebahagiaan," tambah Megawati.
Megawati Effect
Keberhasilan Megawati tidak hanya terasa di dalam lapangan, tetapi juga membawa dampak besar di luar lapangan.
Popularitasnya menarik perhatian besar dari penggemar Indonesia, yang jumlahnya terus meningkat.
Sejak kedatangannya, jumlah pengikut kanal YouTube resmi klub melonjak dari 30 ribu menjadi lebih dari 300 ribu.
Baca juga: Transformasi Rekan Setim Megawati di Red Sparks Dianggap Sukses, Ratu Voli Korea Tetap Jadi Panutan
Momen yang paling mencuri perhatian terjadi pada pertandingan melawan Pink Spiders, ketika Megawati berhasil memblok serangan dari Kim Yeon-koung, salah satu legenda voli Korea.
Aksi ini menjadi viral di kalangan penggemar bola voli. Namun, Megawati tetap rendah hati. Ia mengaku mengagumi Kim Yeon-koung sebagai panutannya di dunia voli.
"Memblok serangan dari Kim Yeon-koung adalah sebuah kebanggaan, tetapi ia tetap jauh lebih sering memblok serangan saya. Ia pemain jenius, dan saya banyak belajar darinya," ujar Megawati.
Di musim keduanya ini, Megawati mencatatkan sejarah sebagai pemain pertama dari Asia Quarter yang mencapai 1.000 poin di V-League.
Kini, Mega mengusung target baru yakni menjadi pemain asing terbaik di liga.
"Saya kembali ke Red Sparks untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dan memberikan hasil yang lebih baik. Saya ingin membawa tim ini meraih gelar juara," tegasnya.
(Tribunnews.com/Tio)