PSM Makassar Imbangi Batavia Union

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kesebalasan PSM Makassar berhasil menahan imbang tuan rumah Batavia Union 1-1 di lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia yang digelar di Stadion Patriot Bekasi, Minggu (6/2/2011).

Pemain PSM Makassar, Richard Knooper menciptakan gol di menit ke-31 hanya bisa dibalas satu gol. Batavia gagal meraih poin absolute. Sedangkan gol Batavia dicetak dari titik penalty. Sang eksekutor Juan Manual Cortes sukses menjalankan tugasnya dimenit ke-51.

"Kami akan terus mencoba pemain muda. Ternyata mereka masih demam panggung. Tapi itu bukan kendala, yang terpenting adalah jam terbang mereka. Pertandingan tadi,  memang kami kalah tarung di babak pertama, kami malah terlena dengan serangan PSM di babak pertama. Dan itu menimbulkan gol," ungkap Roberto Bianchi pelatih Batavia kepada wartawan usai pertandingan.

Memasuki babak kedua, tim asal Jakarta Utara itu meningkatkan serangan dengan menggantikan beberapa pemain penggantinya. Perjuangan keras anak asuh Roberto Bianchi ini berbuah manis. Wasit memberikan hadiah pinalti.

Dengan hasil imbang itu kedua kesebelasan semakin meningkatkan tempo permainan. Strategi menyerang pun diterapkan kedua tim tersebut. Namun, memasuki menit 75, wasit harus mengeluarkan dua kartu merah untuk kapten Batavia Union Javier Rocha dan pemain tengah PSM Makasar Mitrovic Srecko. Keduanya dianggap mempertontonkan permainan keras hingga keduanya di keluarkan dari lapangan.

"Kondisi lapangan yang becek memang membuat pertandingan tidak bisa dijalankan dengan baik. Tapi kami cukup puas dengan apa yang diraih pemain kami. Karena bagaimanapun PSM bukan tim baru, mereka tim yang sudah siap," jelas pelatih asal Spanyol yang berkebangsaan Brazil itu.

Bermain dengan 10 pemain, Batavia Union sebenarnya memiliki sejumlah peluang. Sayangnya, peluang tersebut gagal membuahkan gol. Hingga wasit meniup pluit panjang sebagai tanda berakhirnya pertandingan, kedua kesebalasan tidak mampu menambah gol, skor pun tetap bertahan 1-1.

Pelatih PSM Makasar W Rijsbergen mengaku, anak asuhnya sangat kelelahan saat menempuh perjalanan jauh. Sehingga, banyak pemain di lapangan sudah kehabisan tenaga.

"Kami sudah kehabisan tenaga untuk menempuh perjalanan jauh," tandasnya.