Pecinta Sepakbola Minta Rezim Nurdin Digulingkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan suporter pecinta sepakbola Indonesia menggeruduk Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menggelar aksi unjuk rasa damai meminta Busyro Muqoddas Cs segera menyelidiki dugaan keterlibatan Nurdin Halid dalam kasus penerimaan suap pemenangan Miranda S Gultom sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI).

"Kami mohon pimpinan KPK dapat mengerti dengan situasi ini. Kami
menghendaki adanya revolusi di tubuh PSSI," ujar koordinator aksi Cilok, di depan Gedung KPK, Jakarta, Rabu (23/2/2011).

Cilok mengaku, aksi mereka siang terik ini merupakan wujud keprihatinan mereka atas nasib sepak bola Indonesia, yang sangat mereka cintai, di bawah kepemimpinan Nurdin.

Menurut Cilok dan para peserta aksi, di bawah kepimpinan Nurdin dan
kroni-kroninya seperti Nugraha Sesoes (sekjen PSSI), PSSI tak ubahnya
seperti sarang korupsi dan bandar judi.

"Kini PSSI telah menjadi sarang para koruptor dan mafia sepakbola," ujar mereka dalam aksi.

Sejumlah kasus korupsi, seperti dugaan korupsi impor beras, suap pemilihan Deputi Gubernur senior BI, dugaan korupsi APBD hingga
manipulasi pencalonan Ketua PSSI periode 2011-2015, merupakan  beberapa contoh tudingan mereka itu. Kasus-kasus itu sendiri, menurut mereka, tak lepas dari campur tangan politisi Golkar ini.

Dalam aksi yang menyebabkan ditutupnya jalan HR Rasuna Said yang
menuju KPK itu, Cilok dan rekan-rekannya juga mengajak seluruh para
pecinta sepak bola Indonesia untuk menjatuhkan rezim Nurdin Halid di
PSSI.

"Jika rezim otoriter di mesir saja bisa jatuh, kenapa Nurdin Halid tidak," seru mereka.

Aksi para suporter percinta Sepak bola Indonesia, di depan Gedung KPK
ini sendiri, berlansung tertib. Beberapa peserta aksi bergantian menyerukan orasinya sementara teman-temannya yang lain bernyanyi, mendengarkan orasi mereka, dan membentangkan beberapa spanduk di atap 10 metromini yang mereka tumpangi.

"Selamatkan Sepak Bola Nasional. Gulingkan Rezim Nurdin Halid". Itulah
kalimat yang tertulis di satu spanduk yang mereka bawa. Aksi para pecinta sepak bola ini nantinya akan berlanjut hingga ke depan kantor PSSI, di kawasan Senayan.