TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengaku cuma punya satu motivasi untuk bertahan pada posisi jabatannya saat ini. Hal ini dilontarkan Nurdin saat menanggapi desakan mundur yang kini ramai didengungkan di berbagai daerah.
"Karena saya masih ketua umum. Jabatan saya baru berakhir ketika kongres. Itu sesuai dengan statuta PSSI," ungkap Nurdin dalam RDPU di Komisi X, DPR RI, Jakarta, Selasa (1/3/2011).
"Saya hanya hendak mengawal konstitusi PSSI. Tidak boleh ada intervensi," tegasnya.
Nurdin mendengar kabar desakan mundur dirinya sejak digelar Kongres Sepakbola Nasional pada tahun lalu di Malang, Jawa Timur. Dia pun mengaku tahu persis orang-orang yang menginginkannya mundur. Termasuk pertemuan-pertemuan yang digelar untuk membahas dorongan itu.
Dan kini, lanjut Nurdin, terjadi penghinaan yang luar biasa terhadap pribadinya dan juga teman-temannya di PSSI.
"Kalau saya biarkan ini maka roh, jiwa PSSI hancur. Suatu saat saya tidak mau dikenang sebagai orang yang munafik dan pengkhianat," kata Nurdin.
Dijelaskan Nurdin, dia tidak pernah mendeklarasikan diri untuk maju sebagai calon Ketua Umum PSSI periode mendatang. Nurdin sendiri bisa menyatakan bahwa dia tidak mau menerima atau menerima pengusungan sebagai Ketum. Kapan hal itu bisa dilakukannya?
"Itu bahasan kongres, itu mekanisme. Secara formil saya menyatakan tidak bersedia mencalonkan, tapi kemudian masuk 81 suara yang mencalonkan, itu hak mereka. Tidak pernah saya suruh dan saya paksa. Boleh bapak tanya," imbuhnya.
Nurdin Tak Mau Dikenang Sebagai Orang yang Munafik
Penulis: M. Ismunadi
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger