News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Primer Indonesia

Solo FC vs Cendrawasih Papua: Pertarungan Antar Kiper

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pertemuan Solo FC dengan Cendrawasih Papua dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (12/3/2011) bisa jadi bakal menjadi pertarungan “pribadi” antara dua kiper asing.

Alexander Vrteski di kubu tuan rumah, dan Deniss Romanovs di pihak tim tamu. Vrteski dan Romanovs selama ini telah menunjukkan ketangguhannya menjaga gawang masing-masing.
 
Dalam pertandingan terakhir melawan Bali  Devata, meski gagal membawa pulang poin, gawang Solo FC yang dibombardir secara bergelombang hanya kebobolan satu gol.
Sementara Romanovs juga tampil spektakuler kala timnya dijamu Persebaya 1927 di Stadion 10 November, Tambaksari, Surabaya, Minggu (27/2/2011).

Kiper asal Rusia itu berkali-kali mementahkan tendangan para penyerang Persebaya 1927 hingga memaksa tuan rumah bermain imbang 0-0.

"Kiper mereka bagus, tentu butuh perjuangan keras untuk menjebol gawang Cendrawasih Papua," ujar CEO Solo FC, Kesit Budi Handoyo, Kamis (10/3/2011).

Artinya, lini depan Solo FC harus lebih tajam dari biasanya.


Tapi, Kesit mengakui, justru itu yang jadi masalah. Dua striker utama Solo FC tidak bisa tampil lantaran tengah dibekap cedera, yaitu Zarko Lazatic dan Steven Racic, yang didatangkan dari Serbia. Mau tidak mau pelatih Branko Babic harus memaksimalkan potensi lokal yang ada, seperti Satrio Aji Saputro, Iwan Setiawan, atau Ricky Kristendi.

Solo FC juga tidak mungkin menurunkan gelandang andalannya, Pitono, yang terkena hukuman akumulasi kartu.

"Ya, itulah kondisi kami. Mudah-mudahan motivasi pemain nanti lebih tinggi, apalagi mereka kan main di kandang. Apa pun kondisinya, kami tidak boleh kecolongan poin," ujar Kesit BH lagi.

Kepada para striker lokal, Kesit berpesan agar tidak kehilangan kepercayaan diri menghadapi kiper setangguh Romanovs. Satrio, Iwan, dan Ricky harus fight sepanjang pertandingan.
"Setangguh-tangguhnya kiper, tetap punya kelemahan dan kelengahan. Itu yang harus dimanfaatkan," tutur Kesit BH.

Senada dengan Kesit, CEO Cendrawasih Papua Pramadia Moses menilai pertandingan nanti akan jadi ajang bukti ketangguhan dua kiper asing. "Kiper kita dan mereka sama-sama bagus. Karena itu, saya yakin pertandingan nanti bakal berlangsung menarik," ujar Pramadia Moses.
 
Seperti halnya tuan rumah, Cendrawasih Papua juga terancam timpang karena tidak diperkuat dua pemain asingnya yang tengah cedera, Patrick Gigani dan Daniel Wilkinson. Moses mengaku masih buta terhadap kekuatan tuan rumah, karena baru sekali menyaksikan aksi Solo FC dalam laga pembuka LPI.

"Waktu itu mereka kalah sama Persema. Tapi, sekarang Solo sudah punya banyak pemain asing, tentu kekuatannya beda," ujar Pramadia Moses.

Meski begitu, Cendrawasih Papua tetap menargetkan tiga poin dalam lawatannya kali ini. Solo FC saat ini menghuni peringkat 10 klasemen sementara, sedangkan Cendrawasih Papua belum beranjak dari papan bawah. Dari 7 kali penampilannya, tim dari tanah Papua itu mengemas hasil 3 kali seri, 4 kali kalah, dan belum sekali pun menang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini