TRIBUNNEWS.COM, DELI - Jakarta FC dipaksa pulang dengan tangan hampa dalam lawatannya ke Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Minggu (20/3). Pada pertandingan pekan ke 11 Liga Primer Indonesia (LPI) itu, tuan rumah Medan Chiefs menang 2-1 lewat dua gol yang diborong Shahril Ishak pada menit ke-26 dan 54. Jakarta FC hanya mampu membalas lewat gol tunggal Emanuel de Porras delapan menit sebelum pertandingan bubar.
Donasi tiga angka ini mengukuhkan posisi Medan Chiefs di papan atas klasemen sementara LPI dengan 17 poin.Tim asuhan Jorg Steinebruner itu telah menjalani sembilan kali laga, dengan hasil lima kali menang, dua kali seri dan dua kali kalah.
Sedangkan bagi Jakarta FC, hasil tadi merupakan kekalahan pertama mereka sepanjang delapan pertandingan yang telah dijalani. Sebelumnya, tim asuhan Bambang Nurdiansyah itu telah mengemas tiga kali kemenangan, dan empat kali seri.
Mengenakan kostum kandang merah-hitam-merah, anak-anak Medan tampil semangat sejak menit awal. Tiga striker dipasang sekaligus, yakni Abdelhadi Laakkad, Febrianto, dan Bryan Bono Brard. Sedangkan Shahril Ishak, gelandang serang asal Singapura, beroperasi di lini kedua.
Racikan ini terbukti ampuh, karena pada menit ke-26, Shahril Ishak mampu menggetarkan jala gawang lawan. Gol pembuka kemenangan ini disambut sekitar 3.000 pendukung Medan Chiefs yang hadir di stadion yang baru direnovasi itu. Saling serang masih terjadi hingga turun minum.
Sembilan menit kemudian, Shahril mencetak gol keduanya, yang membuat tim lawan makin meningkatkan serangan. Lewat perjuangan tak kenal lelah, Jakarta FC akhirnya mampu mencetak gol lewat De Porras pada menit ke-84. Namun, gol itu tidak mampu menghindarkan tim tamu dari kekalahan.
"Kami sempat kaget ketika dikalahkan PSM, 1-2, pada pertandingan pekan lalu. Itu pelajaran berharga bagi pemain, dan bersyukur hari ini mereka tampil lebih bagus," tutur CEO Medan Chiefs, Sihar Sitorus, usai pertandingan.
Pelatih Jakarta FC, Bambang Nurdiansyah, mengakui kekalahan timnya atas Medan Chiefs yang disebutnya sebagai tim bagus. "Saya angkat jempol buat tuan rumah. Mereka punya tim bagus," kata Bambang Nurdiansyah. Tapi, di sisi lain, eks pelatih Arema ini mengkritik kepemimpinan wasit Markus Wanner (Jerman) yang dinilainya telah merusak pertandingan.
Kurang jeli? "Bukan kurang jeli, tapi saya melihat ini seperti ada unsur kesengajaan," tudingnya. Bambang Nurdiansyah mencontohkan, ketika salah satu pemain Medan Chiefs tertangkap offside. Hakim garis sudah mengangkat bendera, sehingga para pemain Jakarta FC membiarkan pemain tadi lolos.
Nyatanya wasit tidak meniup peluit, hingga terjadilah gol ke gawang Jakarta FC.
Bambang Nurdiansyah tidak menyoroti terjadinya gol tadi, tapi berharap agar kualitas wasit yang bertugas di LPI semakin ditingkatkan. "Jangan begitulah. Saya ini pindah ke LPI kan berharap ada perbaikan kompetisi, termasuk soal wasit. Kalau yang begini dibiarkan, akhirnya kan merusak sepakbola itu sendiri," keluh eks striker timnas Merah Putih ini. Bambang berharap kinerja perangkat pertandingan yang bertugas di LPI terus dievaluasi, agar kualitas kompetisi semakin meningkat.
Hasil pertandingan lain: Real Mataram 2-6 Persebaya 1927. Gol Real Mataram hasil tendangan Andrid (64”) dan Fernando Soler (pen. 84’). Sedangkan gol Persebaya 1927 dihasilkan oleh Michael Cvetkovski (13’), Rendi Irawan (26, 52’), Andrew Barisic (43’), Andik Vermansyah (62’), dan Arief Ariyanto (87’). Manado United 0-2 Semarang United. Sementara Bintang Medan vs Solo FC sedang berlangsung di Stadion Teladan, Medan.
Medan Chiefs Menang 2-1 atas Jakarta FC
Penulis: Alie Usman
Editor: Toni Bramantoro
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger