News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Primer Indonesia

Batavia Union Jamu Aceh United Minggu ini

Penulis: Alie Usman
Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertandingan Batavia Union menjamu Aceh United dalam lanjutan Kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) ditunda dari jadwal semula, Sabtu (9/4/2011) menjadi hari Minggu (10/4/2011).

"Jadwal semula seharusnya hari Sabtu, namun akhirnya akan dimainkan hari Minggu (10/4). Perubahan ini dari jadwal LPI pusat, dan ini tidak ada masalah bagi kami," jelas Manajer Operasional Batavia Union Ridjaldi.

Ridjaldi menegaskan, penundaan satu hari pertandingan yang rencananya akan tetap dilaksanakan di Stadion Patriot Bekasi itu tidak membuat timnya menuai masalah.

Ridjaldi, mantan sekretaris tim Persitara itu bahkan sangat bersyukur timnya memiliki masa recovery yang cukup.

"Pemain jadi sempat diliburkan sehari, kami mengambil hikmah positifnya saja dari penundaan ini, pemain kami pasti akan lebih bugar," jelas Ridjaldi, ayah dua anak itu.

Batavia Union saat ini sedang dalam keadaan on fire, tim pecahan dari Persitara itu sudah masuk jajaran tim papan atas LPI. Bahkan Batavia tidak hanya gemar menang dikandang, tim besutan Roberto Bianchi itu selalu sukses memenangkan pertandingan saat tandang.

Salah satu aktor kemenangan Batavia dalam setiap pertandingan adalah Juan Manuel Cortes. Bukannya mengecilkan peran pemain lain, pemain berposisikan striker itu selalu menunjukkan kepiawaiannya sebagai striker haus gol. Pada usia yang sudah memasuki kepala tiga, pemain asal Argentina ini justru tampil kian matang. Kecepatan Cortes memang agak berkurang, tapi penyerang andalan Batavia ini tetap jadi momok tim lawan di ajang LPI.

Korban terakhir Cortes adalah gawang Cendrawasih Papua yang dijaga Eneko Bahabol, saat kedua tim berhadapan di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (26/3) sore. Kolaborasinya dengan Tantan, Leandro, Abdul Rahman, dan Javier Roca, membuat barisan pertahanan Cendrawasih Papua kelabakan. Keempatnya berbagi tugas. Cortes dan Rahman banyak melakukan tusukan dari tengah. Tantan dari sektor kanan, sementara Roca memanjakan mereka dengan umpan-umpan lambung yang akurat.

Gol ke gawang Cendrawasih Papua adalah gol kedelapan Juan Manuel Cortes di ajang LPI, sekaligus mengantarkannya ke posisi kedua topskor sementara, di bawah Emanuel Matias de Porras (Jakarta FC). Dia mengungguli Irfan Bachdim (Persema) yang mengemas tujuh gol, serta I Made Wirahadi (Persebaya), Fernando Gaston Soler (Real Mataram), juga I Made  Wirahadi yang masing-masing mengoleksi enam gol.

Juan Manuel Cortes adalah jaminan ketajaman lini depan tim yang dibelanya. Dengan tinggi 182 sentimeter, bomber asal Argentina ini kerap unggul dalam perebutan bola-bola atas. Selain itu, Cortes juga memiliki kelincahan dan penempatan posisi yang pas, dua modal penting yang harus dipunyai seorang penyerang. Cortes belum setahun merumput di Indonesia.

Kali pertama datang ke tanah air, pemain yang pernah berkostum Nnguno, Argentina, ini memperkuat Bontang FC, klub anggota Liga Super Indonesia (LSI). Waktu itu, Cortes yang lahir 20 November 1980, digadang-gadang bisa menyaingi  prestasi yang pernah ditorehkan Aldo Baretto sebagai topskor LSI musim lalu. Kala itu, kepada wartawan, Cortez mengaku belum terlalu banyak mengetahui seluk beluk sepakbola Indonesia.

Namun, dari beberapa informasi yang ia terima, baik melalui media massa maupun teman-temannya sesama pemain bola, kompetisi sepakbola Indonesia bagus dan sangat profesional. Cortes bergabung dengan Batavia Union sejak tim anggota LPI ini dibentuk, Januari 2010.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini