TRIBUNNEWS.COM, LUBUKPAKAM - Tuan rumah Medan Chiefs berhasil mengobati lukanya setelah ditebas 5-1 oleh Persibo pada pertandingan sebelumnya. Menjamu Solo FC di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Minggu (17/4/2011) sore, tim asuhan Amran itu menang tipis 2-1 lewat gol Shahril Ishak pada menit ke-15, dan Luis Eduardo menit ke-80. Tim tamu memperkecil ketinggalan lewat David Micevski pada menit ke- 48.
Bagi tuan rumah, sukses itu terasa istimewa karena mereka menurunkan sejumlah pemain muda yang selama ini lebih banyak duduk di bangku cadangan. Dua di antaranya adalah Rahmat Hidayat, dan Hairan yang masih berusia 20 tahun.
Amran sengaja memberi kesempatan kepada mereka, karena beberapa pilar intinya tidak bisa main lantaran akumulasi kartu kuning, salah satunya Risman Maidullah. Selain itu, Medan Chiefs yang biasanya main dengan pola 4-3-3 mengubah strateginya dengan 3-4-3.
Strategi tersebut membuat kaget Solo FC yang tidak menduga tuan rumah bakal main se-ofensif itu. "Kami sengaja ganti pola untuk mengantisipasi kemungkinan lawan telah mempelajarinya lebih dulu. Ternyata benar, dengan pola 3-4-3 itu para pemain Solo FC seperti kaget," kata CEO Medan Chiefs, Sihar Sitorus.
Menurut pemilik Pro Titan ini, kemenangan tersebut menjadi modal penting sebelum Irvin Museng dan kawan-kawan menghadapi Persema di Malang, pekan depan. "Agak berat menghadapi tim Jawa Timur. Kami belum pernah menang. Sebelumnya, kami ditahan Persebaya 1927, dan dikalahkan Persibo," sambungnya.
Di pihak lain, Abraham EW Turangan mengatakan, kekalaham timnya akibat para pemain tidak menjalankan instruksi pelatih. Semula pelatih Branko Babic meminta David Micevski dan kawan-kawan melakukan man to man marking terhadap pemain lawan yang dianggap berbahaya. "Tapi, itu tidak dilakukan," kata Direktur Operasional Solo FC itu.
Di luar faktor teknis, Abraham mengkritik kinerja wasit yang, menurutnya, masih banyak yang perlu diperbaiki. Abraham mencontohkan ketika salah seorang pemainnya, Ricky Kristendi, cedera dan ditarik keluar lapangan untuk menjalani perawatan. Setelah pulih, dia hendak masuk lapangan lagi. "Asisten wasit sudah menyuruh dia masuk. Tapi, setelah masuk, oleh wasit malah diberi kartu kuning," protes pria yang akrab disapa Bram itu.
Dia juga menyorot kinerja panpel Medan Chiefs yang tidak maksimal dalam menyambut tamu. Misalnya, kata Bram, rombongan Solo FC diangkut bus tanpa AC menuju stadion yang memakan waktu sekitar satu jam. Selain itu, ruang ganti stadion dia nilai pengap dan terlalu panas.
"Mohon maaf, saya berkata seperti ini bukan karena Solo FC kalah. Tapi, ini jadi pelajaran bagi kita semua agar ke depan bisa lebih baik lagi dalam mengelola pertandingan," tegas Bram.
Medan Chiefs vs Solo FC: 2-1 Untuk Medan
Editor: Toni Bramantoro
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger