News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kongres PSSI

Agum Gumelar: FIFA Tidak Ingin Kongres 30 Juni Diklaim Ilegal

Penulis: Alie Usman
Editor: Yudie Thirzano
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas membereskan bangku usai Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2011). Kongres tersebut gagal atau tidak menghasilkan apapun karena tidak tercapainya kesepakatan antara peserta kongres dan Komite Normalisasi PSSI.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal, Alie Usman

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Salah satu alasan Komite Normalisasi berani memundurkan jadwal Kongres menjadi 9 Juli 2011, menurut Agum Gumelar, tak lain adalah perintah FIFA yang dituangkan dalam surat yang dikirimkan dari Zurich, tadi malam.

Dalam konferensi pers yang digelar di Loji Gandrung, Rumah Dinas Walikota Solo, hari ini, Jumat (10/6/2011), Agum Gumelar menceritakan kronologi bagaimana keputusan memundurkan waktu kongres tersebut dibuat. Menurut Agum, semua berawal dari kekhawatiran FIFA soal legalitas kongres yang bakal digelar 30 Juni mendatang.

"Sesuai dengan saran dari FIFA agar PSSI berkoordinasi dengan AFC selaku legal asisttency. Tanggal 8 saya perintahkan Joko Driyono ke AFC di kuala lumpur. AFC memberi masukan agar kongres berjalan sesuai aturan dan melengkapi kelengkapan administrasi," ujar Agum Gumelar.

Setelah itu, Agum mengaku jika AFC memandang bahwa Komite Normalisasi harus sesuai aturan, kongres harus digelar 4 minggu setelah surat undangan disebar. Mengacu keinginan AFC tersebut, Komite Normalisasi kembali melaporkan pada FIFA.

"Aturan bahwa kongres dilakukan 4 minggu setelah surat kongres itu Legal opinion. Kami komunikasikan dengan FIFA kongres digelar 30 Juni. FIFA tidak ingin kongres menjadi masalah, nanti ada yang mengklaim tidak legal," ujar Agum Gumelar.

Dalam kesempatan yang sama, Komite Normalisasi juga kembali menyatakan kongres mendatang merupakan kongres luar biasa (KLB). Meski sempat ditentang sejumlah pemilik suara PSSI, namun Komite Normalisasi tetap membanderol kongres mendatang sebagai kongres luar biasa. "Statusnya ini adalah Extraordinary Congres. Ini merupakan kongres luar biasa," ujar Agum Gumelar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini