TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Komite Normalisasi memundurkan jadwal Kongres PSSI menjadi 9 Juli 2011 ternyata dipertanyakan oleh FIFA. Padahal sebelumnya, Agum Gumelar mengatakan jika keputusan tersebut sudah dibicarakan kepada FIFA, dan tentu saja telah mendapatkan persetujuan dari FIFA.
Namun dalam pertemuan Selasa (14/6/2011) sore tadi di Four Season Hotel, Jakarta, Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar faktanya dicecar pertanyaan oleh Wakil Presiden FIFA, Prince Ali bin Al Hussein, mengenai alasan Komite Normalisasi memundurkan jadwal pelaksanaan kongres yang seharusnya dilakukan paling lambat 30 Juni 2011.
Pertanyaan FIFA tersebut kemudian menjadi tanda tanya besar dibalik kemelut dan pro kontra mundurnya pelaksanaan kongres PSSI. Hal ini kemungkinan lantaran Wakil Presiden FIFA yang tidak mengetahui persisnya kondisi kisruh PSSI, atau memang Agum Gumelar sebetulnya belum menyampaikan rencana tersebut kepada FIFA.
Namun dalam pertemuan sore tadi, Agum mengatakan telah memberikan penjelasan terhadap Prince Ali bin Al Hussein, soal alasan kenapa Kongres PSSI harus dimundurkan dari jadwal semula. Menurut Agum Gumelar, FIFA menerima alasan tersebut, dan mendukung agar kongres dapat berjalan dengan baik.
"Beliau pun menanyakan kenapa ditunda sampai tanggal 9 Juli. Saya jelaskan bahwa dari hasil koordinasi KN dengan AFC agar tidak ada permasalahan ke depan menyangkut kongres, maka syarat agar kongres dilaksanakan paling cepat empat minggu setelah undangan diberikan harus dipenuhi," ujar Agum Gumelar menceritakan pertemuannya dengan pangeran Jordania tersebut.
Menurut Agum Gumelar, secara pribadi maupun institusi, Prince Ali bin Al Hussein menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan kongres mendatang. Namun, Agum sendiri masih belum mengetahui bentuk dukungan seperti apa yang akan diberikan oleh Wakil Presiden FIFA tersebut.
"Masukannya untuk kongres, beliau akan mensuport supaya kongres berlangsung baik. Saya tidak tau bentuk suportnya apa, yang jelas beliau mengatakan kongres harus lancar," ujar Agum Gumelar.