TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencekalan sejumlah nama untuk menjadi Ketua Umum PSSI oleh FIFA masih menjadi pertanyaan besar bagi Arifin Panigoro, salah satu figur yang diusung para pemilik suara PSSI, yang juga termasuk dalam daftar terlarang tersebut.
Menurut bos Medco Group tersebut, sampai saat ini ia tak pernah mengerti dan memahami alasan kenapa FIFA melarangnya ikut serta memajukan sepakbola nasional. Menurut Arifin Panigoro, itulah alasan utama kenapa hingga saat ini pula para pengusungnya masih berkeras mencalonkannya menjadi pengurus PSSI.
Ketika bertemu dengan Wakil Presiden FIFA, Prince Ali bin Al Hussein kemarin, penggagas Liga Primer Indonesia (LPI) tersebut sempat terlibat diskusi serius mengenai nasibnya yang kini dipasung FIFA. "Saya melanggar statuta di sebelah mana," ujar Arifin Panigoro pada wartawan tadi malam.
Saat ditanya apakah ada langkah lanjutan saat FIFA tetap melarangnya untuk kembali maju dalam pencalonan, Arifin Panigoro menjawab tegas, "Saya ini orang Indonesia yang ingin memperbaiki sepakbola. Siapapun akan saya lawan," ujar Arifin Panigoro.
Menurut Arifin Panigoro, kedatangan Wakil Presiden FIFA ke Indonesia yang hanya hitungan jam tersebut sangat berarti banyak. FIFA tidak hanya membuktikan keseriusannya ingin membantu Indonesia, tetapi juga melihat adanya upaya FIFA membuka mata hatinya untuk mendengarkan keinginan para pemilik suara PSSI.