Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurfahmi Budi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSSI dan manajemen timnas Indonesia untuk Pra-Piala Dunia 2014 tetap menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) sebagai kandang selama menjamu Iran, Bahrain, dan Qatar pada putaran ketiga alias fase Grup E Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengungkapkan, keputusan tersebut diperoleh berdasar hasil rapat bersama seluruh komponen timnas, mulai dari manajer, pelatih, jajaran pengurus harian sampai perwakilan pemain.
Sebelumnya, sempat beredar kabar, kandang timnas selama berlaga di kualifikas Piala Dunia zona Asia Grup E, tidak hanya di Jakarta. Rencana renovasi GBK untuk SEA Games menjadi alasannya. Bandung, Surabaya, Palembang, dan Solo sempat menjadi alternatif lain untuk menggelar partai krusial tersebut.
"Saya memang mendapat masukan seperti itu. Tapi kami sepakat semua partai tetap berlangsung di GBK. Banyak faktor yang membuat kami menunjuk GBK. Antusiasme penonton yang luar biasa dan bisa menjadi sarana teror awal kepada musuh, menjadi hal penting yang mungkin tidak kami dapatkan di luar GBK," beber Djohar.
"Hal terpenting, dan ini tidak bisa ditawar-tawar lagi, adalah anak-anak sudah sangat familiar dengan lapangan dan rumput GBK. Tak mungkin bagi tim untuk kembali beradaptasi dengan lapangan dan rumput baru, apalagi pertandingan ini sangat penting," lanjutnya.
Sekjen PSSI, Tri Goestoro, mengungkapkan, para pemain juga lebih enjoy berlaga di GBK. "Mereka bisa yakin, terutama masalah teknis terkait perkiraan jarak, kecepatan lari dan feeling jarak mengumpan. Hampir semua pemain sangat familiar dengan GBK. Anda bisa lihat, betapa Boaz bisa bebas berakselerasi dengan ruang lapangan GBK," tutur Tri.