Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurfahmi Budi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas Iran tidak memandang sebelah mata kekuatan Indonesia saat keduanya berduel di partai perdana Grup E babak kualifikasi III Piala Dunia 2014 zona Asia, di stadion Azadi, Jumat (2/9/2011).
Satu-satunya negara non-Arab tersebut dianggap memiliki senjata tersembunyi yang tak boleh disepelekan, meski di atas kertas, kualitas individu tuan rumah berada di atas tim tamu.
Tak urung, pelatih Carlos Queiroz perlu melakukan strategi khusus untuk menaklukkan tim merah putih yang merupakan representasi Asia Tenggara. Hal itu terbukti saat eks Asisten Sir Alex Ferguson ini berencana bermain cepat untuk menguras fisik pemain tim tamu.
"Kami memiliki keuntungan yang besar sebagai tuan rumah terutama di sisi cuaca. Kami beruntung, tak banyak yang bermain di Eropa, sehingga tak ada masalah dengan adaptasi para pemain. Kami akan mencoba bermain fisik, paling tidak itulah keunggulan yang sudah terlihat, sebelum melihat apa yang terjadi di lapangan nanti," tutur Antonio Simoes, Asisten Pelatih Iran, di Persian Football, Kamis (1/9/2011).
Dalam rekaman video latihan yang ada di LenzIran, terlihat pelatih Carlos Queiroz memaksimalkan keunggulan postur para pemainnya dengan umpang-umpang langsung ke area penalti.
Tidak hanya itu, unggul adaptasi membuat tim asuhan mantan pelatih Real Madrid tersebut bermain cepat via sayap. Taktik yang terakhir terindikasikan saat Queiroz kadang memainkan pola 4-3-3, sedikit keluar dari pakem 4-2-1-3.
Tak heran, strategi itulah yang harus diwaspadai kubu Indonesia jika tak ingin kehabisan nafas sebelum 90 menit. Menilik komentar Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Liestiadi, hal terpenting adalah tak mengalami kekalahan.