TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diam-diam, jajaran pelatih timnas Iran menaruh perhatian khusus terhadap beberapa pemain timnas Indonesia. Media-media negeri Mahmoud Ahmadinejad tersebut mengungkapkan adanya tugas khusus dari sang pelatih kepala, Carlos Queiroz, untuk menganalisa permainan awak tim Garuda.
Kabarnya, hal ini dilakukan karena kondisi tuan rumah yang akan menjamu Indonesia, Jumat (2/9/2011) malam di Grup E babak kualifikasi III Piala Dunia 2014, tidak terlalu solid dan masih mencari bentuk terbaik. Rasa kurang percaya diri tersebut terjadi karena masa persiapan yang dianggap publik kurang maksimal. Kehadiran dan pola permainan Queiroz juga tak terlalu meyakinkan. Walhasil, Ali Karimi dkk harus bekerja keras menghadapi kemungkinan permainan mengejutkan Indonesia.
Bocoran dari beberapa media Iran, seperti LenzIran dan Persian Football, menyebutkan, sejatinya Iran sudah memonitor permainan Indonesia sejak laga kontra Palestina. Nama Boaz Solossa sempat mencuat, namun absen di partai perdana nanti.
Menurut Asisten Pelatih timnas Iran, Antonio Simoes, pihaknya kini mencermati dua punggawa Indonesia, yakni striker Bambang Pamungkas dan winger Muhammad Ridwan. "Indonesia punya dua pemain yang menurut kami paling berbahaya, yakni nomor 20 dan 22. Kami harus mengantisipasi pergerakan mereka," ujar Simoes, di Persian Football.
Sayang, tidak ada detail alasan teknik Iran harus mewaspadai BP dan Ridwan. Hanya saja, faktor pengalaman Bambang plus akselerasi Ridwan, ditengarai membuat pelatih Queiroz waspada.
Bagi timnas Indonesia sendiri, dua nama tersebut memang menjadi andalan. Kombinasi Bambang-Ridwan diharapkan menghadirkan mimpi buruk tuan rumah bersama Firman Utina dan Muhammad Ilham di sisi kanan.