TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertandingan kualifikasi Prapiala Dunia 2014 antara Indonesia versus Bahrain, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (6/9/2011), membawa berkah buat para pedagang kaki lima (PKL). Jelang laga, dagangan mereka laris diborong soporter Timnas Indonesia.
Air horn atau terompet udara yang paling laris diserbu. Beharga Rp 15 ribu pedagang memperoleh keuntungan berlipat dari hasil penjualan. Seperti yang dialami Dayat (36) seorang penjual air horn yang menggelar lapak di Pintu Masuk Barat SUGBK.
"Lumayan mas hari ini pemasukan sudah banyak. Hampir 10 terompet yang terjual," ujar Dayat.
Pedagang jersey (seragam timnas) juga mengalami hal yang sama dengan pedagang terompet udara. Endar (23) seorang pedagang jersey serta pernak-pernik lainnya menjual dagangannya seharga Rp 25 ribu. Untuk jaket ia bandrol seharga Rp 45 ribu. Selain kaos, Endar juga menjual syal, topi dan stiker bendera Merah Putih. Keuntungan yang diperoleh pun berlipat ganda dari hasil berjualan sehari-hari.
"Beda mas sama dagang di pasar. Sekarang saja keuntungan yang saya dapat 2 kali lipat dari dagang di pasar," pungkas Endar lalu kembali menawarkan dagangan.