News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pra Piala Dunia

Timnas Bahrain Tak Doyan Nasi Indonesia

Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Ade Mayasanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Timnas Bahrain menguji lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (5/9/2011) menjelang pertarungannya dengan Timnas Indonesia dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2014. Bahrain bergabung dalam Grup E bersama Indonesia, Iran, dan Qatar. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurfahmi Budi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PERSIAPAN Bahrain menghadapi timnas Indonesia pada partai ke-2 Grup E babak kualifikasi III Piala Dunia 2010 Zona Asia, Selasa (6/9/2011), di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), tidak hanya dari sisi teknis semata. Manajemen mereka sampai mengurus hal-hal detail yang tidak terduga sebelumnya oleh pihak PSSI.

Satu hal yang cukup menarik adalah adanya tim khusus yang mengurus masalah asupan gizi untuk Abdullah Omar dkk. Selama menginap di Hotel Atlet Century sejak Sabtu (3/9/2011), negara Timur Tengah tersebut memilih untuk membawa tim gizi, yang menghidangkan makanan, minuman dan cemilan.

Pelatih timnas Bahrain, Peter Taylor mengakui hal tersebut. Saat ditemui Tribunnews di Hotel Century, Senin (5/9/2011) petang, sebelum mereka menggelar latihan di Stadion GBK, sang arsitek mengungkapkan semua itu keputusan manajemen. Sayang, eks pelatih timnas Inggris U- 21 ini enggan menyebut secara detail apa saja jenis makanan, minuman dan cemilan yang diberikan kepada anak asuhnya.

"Kami membawa tiga petugas khusus yang menilai gizi kami. Ini harus kami lakukan karena ada beberapa hal teknis yang tidak bisa kami atasi di Indonesia. Hasilnya, saya senang karena para pemainku tak bermasalah dengan makanan, dan semuanya kembali fit," kata Taylor.

Pelatih berusia 58 tahun tersebut mengatakan, keputusan manajemen untuk membawa sendiri tim 'masak' disebabkan bocoran dari kedutaan besar Iran di Indonesia tentang karakter memasak koki hotel di Indonesia.

"Ada beberapa makanan yang ternyata mengandung minyak terlalu banyak, dan beberapa hal lain terkait cita rasa. Daripada ada masalah, kami memutuskan untuk membawa sendiri," sebut Taylor.

Sementara pihak hotel sendiri enggan berkomentar sendiri. Seorang Media Officer Bahrain mengatakan, pihaknya mencontohkan karakter nasi dan roti yang berbeda dengan Bahrain. "Kami terbiasa dengan model nasi dan roti, bertekstur khusus, dan di hotel ini tidak ada bahan itu. Karenanya kami membawa dari Bahrain langsung. Setidaknya kami tak akan menemui masalah, tak perlu khawatir tentang higienitas makanan," tutur pria yang enggan disebut namanya itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini