News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pra Piala Dunia

Hujan Petasan Indonesia VS Bahrain, Polisi Akui Kecolongan

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suporter Timnas Indonesia memberikan dukungan saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia Grup E, antara Indonesia melawan Bahrain, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (6/9/2011). Indonesia tergabung dalam Grup E bersama Iran, Bahrain, dan Qatar. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laga pertandingan Pra Piala Dunia 2014 antara Indonesia melawan Bahrain, Selasa (6/9/2011) malam diwarnai dengan hujan petasan dan kembang api. Terkait kejadian tersebut polisi mengakui kecolongan lantaran banyak suporter yang membawa petasan dan kembang api ke dalam Stadion Gelora Bung Karno (SGBK) Jakarta.

"Boleh saja dibilang kecolongan. Masa kami harus bilang kalau tidak ada petasan, faktanya ada di gambar-gambar. Faktanya ada barang itu masuk ke dalam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Baharudin Djafar, Rabu (7/9/2011), di Mapolda Metro Jaya.

Banyaknya petasan, mercon, dan kembang api yang lepas dari penggeledahan dan pengawasan polisi, menurut Kabid Humas dikarenakan adanya peluang di pintu-pintu antrian masuk ke Stadion. Oknum-oknum tersebut membawa masuk petasan dan kembang api melalui jeruji besi saat masuk stadion.

"Di setiap pintu itu ada pemeriksaan. Tapi karena ada sela di antara jeruji besi itulah yang sudah lepas dari pemeriksaan. Mereka memasukkannya dari situ dengan cara memberikan ke teman lain yang sudah diperiksa," jelas Baharudin.

Sebenarnya, 20 petugas kepolisian dan panitia penyelenggara berjaga di pintu-pintu masuk. Stadion dan melakukan penggeledahan barang bawaan. Bahkan, penertiban penonton pun sudah dilakukan dari luar stadion.

"Dari ring tiga (menuju stadion), kami lakukan pengawasan secara kasat mata kalau ada yang bawa kayu. Di ring 2 (pintu masuk stadion) sudah dilakukan pemeriksaan bawaan. Namun, itu tadi akses barang itu masuk tetap ada," ungkapnya.

2100 personel kepolisian, diakui Baharudin tidak akan bisa mengamankan seluruh pergerakan dari 80 ribu penonton yang hadir. Tetapi yang diutamakan polisi adalah menghindari jatuhnya korban jiwa.

Akibat banyaknya petasan dan kembang api tersebut, pihak FIFA sempat memprotes kejadian tersebut sehingga pertandingan punb dihentikan selama 15 menit. Selain itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun marah dan memutuskan pulang sebelum pertandingan.

"Gangguan pasti ada saja, yang utama adalah mengamankan nyawa. Dari 2 100 ini bisa mengamankan 80000 orang tanpa korban jiwa adalah prestasi luar biasa," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini