Laporan Wartawan Tribunnews.com Iwan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ancaman Pelatih Timnas Wim Rijsbergen merombak skuad Timnas bakal membentur dinding. Pasalnya, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin bersikukuh untuk mempertahankan skuad timnas senior hingga akhir Pra Piala Dunia 2014.
"Kami tetap mempertahankan timnas senior menyelasaikan pertandingan Pra Piala Dunia sampai selesai," kata Djohar Arifin di kantor PSSI, Kamis (8/9/2011).
Kebijakan tersebut bukan tanpa alasan. Djohar mengungkap nama-nama yang menjadi punggawa timnas senior adalah para pemain terbaik yang dimiliki Indonesia.
Alasan lainnya adalah, para pemain Bambang pamungkas cs memiliki prestasi luar biasa menyusul keberhasilan mereka dalam mengantarkan Indonesia berhasil masuk putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 di Brazil nanti.
"Ini sudah lama tidak kita rasakan sejak 1986," ujarnya.
Bahkan timnas senior juga mampu mengangkat rangking Indonesia. Saat ini Indonesia berhasil merangsek ke posisi 131 dari 137 rangking FIFA sebelumnya.
"Harus diingat di babak ketiga ini diisi oleh tim-tim level terbaik di Asia, Oleh karena itu kami percaya mereka mampu mengangkat Indonesia lebih baik," sergahnya.
Usai kekalahan Timnas Indonesia dari Bahrain, ketegangan mewarnai skuad Garuda. Ketegangan menyeruak saat Pelatih Timnas Wim Rijsbergen menumpahkan amarah, dan menganggap kekalahan telak dari Bahrain akibat pemain.
Pelatih asal Belanda ini menganggap, pemain Timnas saat ini bukanlah timnnya. Ia juga menilai, banyak pemain yang tidak siap menghadapi laga bertaraf internasional pada level tinggi. Tak kunjung puas meradang, Rijsbergen menyebut akan merombak skuad timnas Indonesia dengan pemain-pemain baru.
Gelandang timnas Firman Utina, dalam akun twitternya pada Rabu kemarin (7/9/2011) pun angkat suara atas pernyataan Rijsbergen. "Saat skarang kami bagaikan anak ayam yg di tinggal induknya," tulis Firman Utina.
Tidak berhenti, Firman pun menuliskan kembali uneg-unegnya ini. "tapi harus di ingat kita adalah 1 tim yg harus 1 dan tidak bercerai berai," tulis Firman. "seharusnya kita cari solusinya sama"menir."