TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komite Disiplin tim nasional, Bernhard Limbong, menyesalkan sikap kiper Ferry Rotinsulu yang menolak dipanggil untuk kembali bermain bersama Timnas.
Menurut Limbong, sikap Ferry ini merupakan tindakan yang tidak etis dan merugikan. Karena itu Limbong mengatakan PSSI akan segera memanggil kiper andalan Timnas selain Markus Harison ini untuk diajak berbicara.
"Masalah itu masih ingin kami ingin bicarakan. Kalau dia menolak, akibat buruk pada yang bersangkutan. Itu kaitannya pada komisi disiplin," ujar Limbong, Senin (19/9/2011).
Sebelumnya Ferry telah menyatakan penolakan untuk kembali bermain bersama Timnas selama posisi pelatih kepala masih dipegang oleh Wim Rijsbergen. Penolakan ditunjukkan kiper Sriwijaya FC ini sebagai bentuk kekecewaannya pada pernyataan Wim yang ia nilai telah melecehkan para pemain Timnas pascakekalahan 0-2 dari Bahrain dalam laga kualifikasi Grup E pra-Piala Dunia 2014.
Selain Ferry, enam nama pemain Timnas lain juga disebut-sebut akan menolak dilatih oleh Wim.
Limbong mengingatkan, setiap warga negara memiliki kewajiban untuk membela negaranya. Karena itu seorang warga negara yang dipercaya menjadi pemain Timnas memiliki kewajiban yang sama pula.
Meski demikian, Limbong mengatakan PSSI tak akan langsung menjatuhkan sanksi kepada pemain yang bersangkutan. Menurutnya, Komite Disiplin Timnas akan memanggil Ferry untuk dimintai klarifikasi.
"Ini hanya masalah emosi saja. Dia hanya butuh sentuhan emosional pribadi. Soal sanksi belumlah, kan belum sebelum jelas persoalannya. Saya akan bicara dengan dia," tandasnya.