TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapten tim nasional senior Indonesia, Bambang Pamungkas buka-bukaan soal kegagalan skuad 'Merah Putih' pada kualifikasi Piala Dunia 2014. Ia menilai, Indonesia wajar berada di posisi buncit klasemen grup dengan nilai nol lantaran berbagai masalah internal yang dihadapi.
"Untuk diketahui, agar bisa mengalahkan tim besar seperti Iran, Qatar dan Bahrain, tim harus bermain sebagai tim. Namun sayangnya, kami tidak bermain seperti itu. Banyak hal kecil yang terjadi dalam tim sehingga tim ini tidak bisa bekerja secara maksimal," kata Bambang dalam konferensi pers jelang pertandingan Indonesia versus Iran, Senin (14/11/2011).
Di tangan Wim Rijsbergen, tim nasional senior Indonesia tidak satupun meraih poin di ajang kualifikasi Piala Dunia 2014. Alih-alih mau mendapatkan satu poin saja, nasib Indonesia sangat mengenaskan setelah melakoni empat pertandingan dengan empat kekalahan pula.
Dibantai Iran 3-0 pada matchday pertama, duka Indonesia berlanjut ke tanah air saat kalah 2-0 dari Bahrain pada mathday kedua yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Belum sempat luka kedua terobati, pasukan Garuda kembali menelan kekalahan atas Qatar 2-3 juga di kandang sendiri.
Duka itu terus berlanjut saat Garuda dicabik-cabik 4-0 oleh Qatar pada matchday keempat yang berlangsung Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Sabtu (12/11/2011). Dengan demikian, habislah sudah peluang Indonesia untuk melaju ke fase kualifikasi Piala Dunia selanjutnya.
"Anda bisa bayangkan bagaimana kami menghadapi event sebesar ini yang tidak punya jam terbang setiap pekan. Kita tidak punya kompetisi. Saya pikir ini juga menyulitkan pelatih ketika ingin mengganti pemain, tapi dia tidak punya pilihan lain karena kompetisi tidak berjalan," ungkap Bambang Pamungkas.