TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jebloknya hasil laga Timnas Senior Indonesia di ajang kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 membuat publik sepakbola deras mengeritik kinerja Wim Rijsbergen, sang pelatih. Racikan Wim Rijsbergen dinilai kurang mumpuni, tuntutan mundur dari kursi kepelatihan pun cepat mencuat.
Tak pernah menghasilkan poin di sejumlah laga, tak pernah menang -terakhir dilumat Qatar 4-0, membuat Timnas Indonesia nyaris tak memiliki peluang untuk lolos di grup E. Wacana publik kemudian mengarah pada pembandingan kerja Alfred Riedl -pelatih Timnas terdahulu yang dicopot tanpa sebab jelas- dengan Wim Rijsbergen. Publik, dari sejumlah pemberitaan, menilai Riedl lebih efektif mengelola Timnas baik secara teknis maupun pendekatan pribadi ke pemain.
Pun, Kapten Timnas Senior Indonesia, Bambang Pamungkas tak sepaham pada pemikiran banyak orang yang membandingkan timnas Indonesia kala berlaga di Piala AFF 2010 lalu. Menurutnya, kondisinya tentu berbeda, tim yang berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2014 merupakan tim yang lebih kuat dan solid.
"Itu tidak fair jika disamakan dengan Piala AFF. Untuk melawan Iran, Bahrain dan Qatar, butuh tim solid. Sangat disayangkan kami tidak bekerja maksimal," imbuhnya.
Atas pertandingan yang tak menentukan apa-apa lawan Iran nanti malam, Selasa (15/11/2011) BePe hanya ingin mengakhiri laga dengan baik.
"Pertandingan besok (hari ini) bukan pentuan apakah lolos atau tidak. Setidaknya kami bisa mengakhiri kualifikasi dengan baik," tukas Bambang.