TRIBUNEWS.COM - Sepakbola dunia berduka. Peristiwa mengenaskan terjadi di Stadion Port Said, Kairo, Mesir, Kamis (2/2/2012) dini hari. Akibat provokasi dari suporter ultras alias garis keras, 74 tewas dan setidaknya 1.000 orang mengalami luka-luka.
Kejadian kelam tersebut berlangsung sesaat setelah pertemuan klub Al-Masry kontra Al-Ahly di ajang Liga Primer Mesir. Pertandingan sepakbola berubah menjadi kerusuhan berdarah. Tubuh-tubuh bermandikan darah bergelimpangan di lapangan. Dalam sepakbola kejadian berdarah semacam ini bukan pertama kalinya.
Berikut ini data peristiwa berdarah dalam sepakbola yang dihimpun Tribunnews.com:
Rusia - Oktober 1982
Pertandingan Spartak Moskow vs HFC Haarlem di Stadion Luzhniki, Moskow. Data otoritas menyebutkan 66 korban tewas. Perhitungan lain menyebutkan korban tewas 340 orang.
Inggris - Mei 1985
Sedikitnya 56 orang tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka akibat kebakaran yang melanda tribun penonton di Bradford. Tidak disebutkan dari mana api tersebut berasal.
Belgia - Mei 1985
Antrean penonton pertandingan final Piala Eropa antara Juventus dengan Liverpool berubah rusuh akibat begitu banyaknya orang yang berdesak-desakan. Sebanyak 39 orang, yang kebanyakan warga Italia, tewas dalam insiden yang terjadi di Stadion Heysel, Brussels.
Nepal - Maret 1988
Ratusan pendukung sepakbola berbondong-bondong keluar dari Stadion Nasional Nepal di Kathmandu akibat angin ribut yang mengganggu jalannya pertandingan. Namun aksi desak-desakan tak terhindarkan sehingga berujung pada tewasnya 90 orang.
Inggris - April 1989
Kerusuhan terjadi dalam pertandingan semifinal Piala FA Inggris antara Liverpool dengan Nottingham Forest di Stadion Hillsborough, Sheffield. Para penonton merusak pembatas dan kerusuhan pun terjadi. Insiden yang dinilai terburuk di Inggris ini menewaskan 96 orang dan melukai 200 orang lainnya.
Afrika Selatan - Januari 1991
Sedikitnya 42 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di tengah pertandingan antara tim Kaizer Chiefs dengan Orlando Pirates di kota Orkney. Pendukung tim Kaizer Chiefs menyerang pendukung tim lawan dengan pisau.
Perancis - Mei 1992
Insiden berdarah terjadi sebelum pertandingan Piala Prancis antara tim Bastia dengan tim Olympique Marseille dimulai. Tribun penonton di Stadion Furiani, Corsica roboh. Akibatnya, sekitar 18 orang tewas dan sekitar 2.400 lainnya mengalami luka-luka.
Guatemala - Oktober 1996
Sekitar 82 orang tewas akibat tribun penonton yang ada di stadion Guatemala City roboh dan orang-orang pun berjatuhan ke bawah. Kursi-kursi penonton terlempar ke berbagai arah. Sedikitnya 147 orang luka-luka dalam insiden yang terjadi pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Guatemala dengan Costa Rica.
Afrika Selatan - April 2001
Sedikitnya 43 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi saat puluhan orang memaksa masuk ke dalam Stadiun Ellis Park di Johannesburg yang tengah menggelar pertandingan Liga Afrika Selatan.
Ghana - Mei 2001
Pendukung sepakbola di Stadion Accra terlibat kerusuhan dan polisi pun menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka. Insiden yang tercatat sebagai yang terburuk di Afrika ini menewaskan 126 orang.
Pantai Gading - Maret 2009
Sedikitnya 19 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Felix Houphouet-Boigny, Abidjan. Kerusuhan terjadi saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Pantai Gading melawan Malawi.
Mesir - Februari 2012
Di akhir pertandingan antara tim lokal Al-Masry dengan tim Al-Ahli di stadion kota Port Said, ribuan pendukung sepakbola terlibat kerusuhan. Sedikitnya dilaporkan 74 orang tewas dan sekitar 1.000 orang terluka dalam insiden ini.