TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Siap tanding. Begitulah kira-kira kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi tim nasional Singapura jelang berlaga di ajang kualifikasi Piala Asia U22 di Pekanbaru. Bahkan, cuaca panas yang menjadi keseharian di Kota Pekanbaru bukan menjadi penghalang tim Singapura untuk bermain apik.
"Cuaca sama saja dengan Singapura dan tidak akan menjadi penghalang kami untuk bermain," ungkap Assistant Manager Football Development Asosiasi Sepakbola Singapura, Visakan Subramanian ketika dijumpai Tribun di Hotel Pangeran, Selasa (3/7) malam. Saat itu, ia didampingi Executive Corporate Communications Asosiasi Sepakbola Singapura, Aizat Ramli.
Menurutnya, secara umum kondisi cuaca di Pekanbaru baik. Setidaknya, hal itulah yang mereka rasakan ketika menjalani sesi latihan di Stadion Kaharuddin Nasution, mulai pukul 16.30 Wib kemarin. Hanya saja, mereka belum mengetahui bagaimana kondisi cuaca jika mereka bertanding pada pukul 16.00 dan 19.30 Wib nanti.
Melalui Tribun, Visakan juga sempat memuji kondisi Stadion Kaharuddin Nasution yang menurutnya sudah baik. "Saya rasa sebagai stadion baru, stadionnya sudah bagus," ungkapnya. Ia juga tidak mempermasalahkan kondisi lapangan yang menurutnya sedikit kering. Ia menilai, masalah itu tidak akan mempengaruhi performa pemainnya.
Diterangkannya, tim Singapura telah melakukan berbagai persiapan ketika masih di negerinya. Sejak satu bulan menjelang AFC, berbagai latihan persahabatan sudah dijalani skuad Negeri Singa itu.
Visakan juga akan menjadikan pertandingan pertama mereka untuk melihat kualitas pemain. "Kami akan tengok kelemahan, kekuatan dan peluang untuk memperbaiki performa di pertandingan berikutnya," ucap pria bertubuh jangkung ini.
Terkait suporter Indonesia yang dipastikan mendominasi stadion, Visakan merasa timnya tak akan terbebani. Apalagi, dari beberapa skuadnya yang akan bertanding di AFC kali ini, ada yang pernah bermain di Sea Games beberapa waktu lalu. Disamping itu, ada juga yang punya pengalaman berlaga di sejumlah liga Malaysia.
"Ada atau tidaknya suporter di lapangan tak boleh bisa menjadi halangan," ucapnya. Meski laga tidak ada penontonpun tim Singapura tetap bertanding maksimal. Visakan juga tidak mempermasalahkan meskipun dalam sejumlah pertandingan selama ini banyak suporter Indonesia yang begitu fanatis mendukung skuad Garuda muda.
Menurutnya, dalam tim ini ada pemain yang masih berusia 17 dan 18 tahun. Dengan artian, keikutsertaan mereka dalam pertandingan di AFC ini sangat penting untuk persiapkan diri menghadapi berbagai liga berikutnya. Termasuk di Sea Games.
Tribun juga sempat menanyakan kecocokan makanan yang mereka konsumsi di Pekanbaru dengan selera tim U22 Singapura. Visakan dengan tegas menyatakan tidak ada masalah karena hampir sama dengan yang mereka makan di Singapura.
Apa yang disampaikan Visakan itu terbukti dengan aktivitas makan malam tim dan ofisial yang tetap dilakukan di Restoran Hotel Pangeran.
Malam itu, Tribun juga sempat mewawancarai pemain Tim Nasional U22 Indonesia, Andik Vermansyah seusai makan malam. Dalam pernyataannya, Andik mengaku cuaca di Pekanbaru cukup panas. Bahkan lebih panas dibanding kota Surabaya dimana selama ini ia merumput bersama tim Persebaya.
"Cuaca memang panas. Tapi Surabaya juga panas. Meskipun begitu, tidak menjadi hambatan dalam bertanding. Apalagi ini demi bangsa," katanya.
Andik juga sempat memuji kondisi lapangan Stadon Utama Riau yang akan menjadi saksi bisu dimulainya laga perdana AFC pada hari Kamis (5/7) mendatang. Menurutnya, lapangan itu sudah bagus meski di beberapa bagian lapangan masih terasa keras.
Meski keras, ia tak mempermasalahkan. Apalagi dalam beberapa pertandingan yang ia ikuti, tak jarang ada lapangan yang kondisinya kurang baik.(nasuha)