laporan wartawan Tribun Jakarta, Deodatus S. Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Ketika berbicara Brasil, hal pertama yang akan terlintas adalah bakat-bakat muda yang mengagumkan. Tampil di Olimpiade London 2012, skuat Brasil dijejali pemain-pemain muda yang bakatnya telah membuat klub-klub besar Eropa melirik mereka.
Sekian bintang muda yang menjejali skuat asuhan Mano Menezes itu, Neymar menjadi pemain yang paling dinanti aksinya. Di ibu kota Inggris inilah, kesempatan dia untuk membuktikan predikat banyak orang.
Tidak ada lagi yang meragukan kemampuan penyerang Santos tersebut. Pemuda 20 tahun itu dikarunia bakat besar sebagai seorang penyerang. Olah bolanya yang luar biasa ditambah kecepatan dan penyelesaian akhir yang bagus membuat Neymar menjadi penyerang yang sangat disegani lawan.
Di usianya yang relatif muda, Neymar kerap dibandingkan dengan Pele, legenda Brasil dan dunia. Pele menilai Neymar jauh lebih baik dari Lionel Messi. Tak pelak, bakat besarnya membuat Neymar dirayu banyak klub Eropa untuk meninggalkan Brasil.
Kepiawaian Neymar beroperasi sebagai penyerang utama dan pemain sayap membuatnya menjadi tulang punggung Brasil di London. Permainannya yang cantik menjadi tumpuan Brasil dalam menggapai medali emas. Prestasi yang sampai saat ini belum pernah dicapai oleh tim Samba sepanjang sejarah partisipasi mereka di pentas olah raga tertua di dunia tersebut.
Di partai pembuka grup C, Neymar sudah menunjukkan tanda-tanda kesuksesan Brasil di London. Sumbangan satu golnya menghantarkan Brasil menang 3-2 atas Mesir. Golnya sekaligus mempertegas kehebatannya saat memporak-porandakan Inggris Raya di pertandingan pemanasan pekan lalu.
Sehebat apapun Neymar, dia harus membuktikan kelayakannya sebagai bakat terhebat yang dimiliki Brasil saat ini. Apalagi, saat menghantarkan Brasil menang atas Mesir, Neymar menuai kritik karena cenderung selfish, beberapa kali kedapatan tidak mengoper bola kepada rekannya yang lebih terbuka. Well, Neymar mesti membuktikan status bintangnya dengan membawa Brasil menjadi yang terbaik di London.
Pentas Olimpiade selalu menjadi ajang pertunjukan potensi pemain muda. Alhasil, Olimpiade selalu berhasil menelurkan pemain muda yang kelak menjadi pemain bintang. Pemain-pemain seperti Shinji Kagawa, Thiago Silva, Xavi Hernandez, dan Andrea Pirlo pernah unjuk kekuatan di Olimpiade. Pada 1996, Ronaldo dan Roberto Carlos juga mentas di ajang ini. Publik tentu masih ingat bagaimana Nwankwo Kanu, Sunday Oliseh, hingga Taribo West mentas di Atlanta.