TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Bak tertimpa karma, tim Britania Raya harus menelan pil pahit setelah ditahan imbang 1-1 oleh Senegal di Old Trafford, Jumat (27/7/2012) dalam penyisihan grup A Olimpiade London 2012. Craig Bellamy pun bak from hero to zero.
Jelang bergulirnya Olimpiade London, tim Inggris Raya sejatinya diperkuat pemain-pemain dari Inggris, Skotlandia, Irlandia Utara, serta Wales. Namun, pelatih Stuart Pearce hanya memasukkan lima pemain Wales dan 13 orang sisanya berasal dari Inggris.
Langkah antisipasi untuk meredam isu tersebut dengan mengangkat Ryan Giggs sebagai kapten Britania Raya. Pemain old crack itu mengaku terhormat diangkat sebagai kapten tim. Hal senada juga dilontarkan compatriot Giggs, Craig Bellamy.
Ryan Giggs dan Craig Bellamy memang pernah menyatakan perasaan terhormat mereka bermain untuk Britania Raya. Namun, pada kenyataannya, Giggs dan Bellamy menjadi sorotan jelang kick-off melawan Senegal di Old Trafford. Keduanya terbukti tidak menyanyikan lagu kebangsaan Inggris, 'God Save The Queen'.
Giggs dan Bellamy sangat mencolok lantaran ketika sembilan pemain lainnya dengan lantang menyanyikan lagu nasional tersebut, duo senior tersebut justru melarang bibir mereka untuk bergerak. Praktis, kedua pemain tersebut membisu dan kebanggaan mereka mengenakan seragam Britania Raya patut dipertanyakan.
Eks kompatriot mereka di tim nasional Wales, Robbie Savage mencibir sikap Giggs dan Bellamy.
"Saya bisa mengerti itu bukan benar-benar lagu kebangsaan dari negara Giggs dan Bellamy tapi, saat ini mereka sedang bermain untuk Britania Raya. So, mereka harus mengikutinya," ujar Savage seperti dilansir Daily Mail.
Namun, pandangan berbeda dilontarkan Stuart Pearce pasca-pertandingan. Eks pilar Inggris di era '90-an itu mengaku tidak memaksa para pemainnya untuk menyanyikan lagu kebangsaan. Pearce pun maklum jika Giggs dan Bellamy tidak menyanyikan 'God Save The Queen'.
"Saya tidak memiliki kebijakan pada setiap pemain untuk menyanyikan lagu kebangsaan. Itu sepenuhnya menjadi kebebasan mereka. Ada pemain yang suka menyayikan lagu kebangsaannya dan ada pula yang tidak. Kami tidak memiliki kebijakan mengenai masalah tersebut," ungkap Pearce.
Pearce boleh berkata seperti itu namun, fakta di lapangan membuktikan tim asuhannya tidak bermain kompak. Sikap Giggs dan Bellamy adalah buktinya. Sejak kick-off babak pertama dilakukan, Ryan Giggs dkk gencar melancarkan serangan ke pertahanan Senegal. Namun, barisan pertahanan tim debutan di Olimpiade itu terlalu sulit untuk ditembus Britania Raya.
Namun, ketangguhan lini belakang Senegal hanya bertahan selama 20 menit. Adalah Craig Bellamy yang berhasil menggetarkan jala gawang Senegal setelah tendangannya tidak mampu dibendung kiper Ousmane Mane.
Tertinggal 0-1, pasukan Senegal balik menekan Britania Raya. Enam menit setelah gol Bellamy, Senegal sempat berhadapan satu melawan satu dengan kiper Jack Butland namun, penyelesaiannya tidak maksimal.
Di babak kedua, Senegal kembali mencetak peluang melalui sepakan Zargo Toure. Sayang, sepakannya pada menit 56 itu masih melayang tipis di atas mistar gawang Britania Raya.
Sempat terjadi keributan kecil setelah Bellamy diganjar keras oleh Abdoulaye Ba. Akibat ganjaran keras tersebut, Bellamy pun mengalami cedera sehingga harus ditandu keluar.
Usaha keras Senegal mengejar ketertinggalan akhirnya berbuah manis. Ketika pertandingan tersisa 10 menit lagi, Moussa Konate berhasil memaksa Jack Butland memungut bola dari gawangnya setelah memanfaatkan sodoran Mane. Skor imbang 1-1 pun bertahan hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan.
Hasil imbang ini seakan menjadi bukti bahwa karma itu ada. Lantaran tidak ikut menyanyikan lagu nasional, gol Bellamy menjadi tidak berarti. Eks penyerang Manchester City itu bahkan ditandu keluar akibat cedera dan terancam tidak bisa bermain di sisa pertandingan.