TRIBUNNEWS.COM - Kabar positif berhembus ke PSM Makassar. Tunggakan gaji pemain yang belum dibayarkan selama hampir empat bulan, kabarnya akan segera dilunasi oleh pihak Konsorsium PT Mitra Bola Indonesia (MBI).
Hanya saja, kabar itu dibarengi dengan jumlah nominal yang berbeda dari nilai sebenarnya. Tersiar kabar kalau nominalnya tidak sebesar yang tertera dalam kontrak masing‑masing pemain.
PT MBI, selaku pemilik sebagian besar saham klub-klub LPI menawarkan opsi pemangkasan gaji pemain kepada manajemen berjuluk Ayam Jantan dari Timur tersebut.
"Konsorsium berinisiatif membayar gaji pemain, tapi tidak penuh sesuai kontrak. Namun penawaran itu masih akan dibahas dulu oleh manajemen dan pemain. Apakah itu diterima atau tidak," terang Media Officer (MO) PSM, Andi Widya Swadzwina.
Diakui Wina, kontrak seluruh pemain PSM baru akan berakhir Oktober nanti. Hingga sebulan ke depan, pemain jelas berhak menerima gaji sesuai kontrak yang ditandatangani pemain, meski kompetisi IPL sudah usai.
Rencana pemotongan gaji itu tak lain disesuaikan dengan kondisi keuangan PT MBI yang akhir-akhir ini disebut bangkrut dan tak sanggup lagi membayar gaji pemain sesuai yang tertera di kontrak masing‑masing.
Menurut Wina, opsi pemangkasan gaji itu bisa saja diterima dan ditolak oleh manajemen. Kalau diterima, setiap pemain pun berhak untuk bernegosiasi berapa nominal pemangkasan gaji mereka oleh pihak konsorsium.
"Saya dengar seperti itu (akan ada pemotongan). Yang jelas tetap ada syaratnya. Kami juga tidak bisa mengabaikan hak pemain, tapi mengerti juga dengan kondisi Konsorsium LPI saat ini," ujarnya saat dikonfirmasi soal kabar itu, Selasa (4/9/2012) kemarin.
Sementara pelatih PSM Petar Segrt saat dikonfirmasi soal hasil pertemuan dengan CEO PT PSM Rully Habibie dan pihak Konsorsium, enggan membeberkan hasil pertemuan. Pasalnya, saat dihubungi, Selasa (4/9/2012) kemarin sore, ia masih rapat membahas soal gaji tersebut.
"Saya tahu Anda (publik) ingin tahu perkembangan terakhir. Tapi saya harus selesaikan dulu pertemuan (dengan Konsorsium LPI). Lalu besok (hari ini), saya akan kembali ke Makassar dan bisa memberitahu hasil pertemuan," kata Petar melalui pesan singkatnya kepada Tribun.
Pelatih 46 tahun ini memang dibuat resah dengan krisis gaji pemain. Pasalnya, program persiapan untuk menyambut kompetisi musim depan, praktis gagal digelar. Seluruh pemain, kompak enggan latihan jika gaji tidak dibayar padahal program latihan sudah tersusun.
Lebih jauh, Petar menyebut saat ini belum bisa bicara banyak karena ini menyangkut kepentingan banyak pemain. Dan tidak bisa asal bicara. "Saya masih tidak bahagia dengan situasi seperti ini, tapi saya mencoba berpikir positif," ujarnya.
"Soal gaji, semoga secepatnya terjadi kompromi antara Konsorsium dan para pemain tentang itu. Semoga semua bisa lancar," bebernya.(cr8/rif)