Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Timnas Indonesia diharapkan segera melakukan
pembenahan di berbagai lini sebelum memulai pertandingan di Piala AFF
2012. Skuad asuhan pelatih Nil Maizar akan memulai laga perdana di
babak penyisihan Grup B kejuaraan sepakbola dua tahunan antar negara
di kawasan Asia Tenggara itu melawan Laos di Stadion Nasional Bukit
Jalil, Malaysia, Minggu (25/11/2012).
“Saya melihat permainan timnas belum maksimal, mereka harus
mengevaluasi semua kelemahan baik di lini pertahanan ataupun lini
penyerangan,” tutur pengamat sepakbola Ferril Raymond Hattu.
Dalam beberapa ujicoba terakhir, timnas bentukan PSSI itu seperti
kesulitan untuk menyusun serangan dan mencetak gol ke gawang lawan.
Hal itu terbukti dari hasil pertandingan di beberapa ujicoba terakhir.
Sedangkan timnas juga dinilai masih lemah dalam melakukan pressing ke
pemain lawan.
“Sejauh ini saya menilai timnas masih miskin inovasi dan improvisasi
saat menjalani pertandingan. Timnas juga terlalu mengandalkan serangan
dari sisi sayap. Kurangnya inovasi dalam serangan ini membuat tim
lawan dengan mudah membaca serangan Elie Aiboy dan kawan-kawan. Pola
serangan juga kerap mengandalkan bola-bola atas, tentu sangat sulit
untuk menang dalam duel udara melawan tim yang memiliki postur tubuh
tinggi,”kata kapten Timnas Indonesia di SEA Games 1991 itu.
Ferril Raymond Hattu menyarankan, timnas seharusnya lebih mahir dan
meningkatkan pola permainan operan mendatar dari kaki ke kaki. Jika
hal ini dapat diterapkan, bukan tak mungkin Indonesia akan mampu
menciptakan banyak peluang, bahkan gol pada pertandingan nanti.
Sementara itu, mengenai lini pertahanan, Ferril melihat, barisan
pertahanan timnas begitu mudah dibobol dari lini tengah. Ini terlihat
dalam laga babak pertama timnas melawan Kamerun. Kamerun tercatat
menciptakan tiga peluang berbahaya pada 10 menit awal pertandingan.
“Mengenai peluang Indonesia di Piala AFF 2012 saya tidak bisa
berkomentar. Saya hanya berharap Elie Aiboy dan kawan-kawan bisa
mengevaluasi segala kelemahan yang saat ini masih dimiliki. Kalau
memang mereka bisa memperbaiki pola permainan dan mengevaluasi
kelemahan tersebut, setidaknya Indonesia bisa lolos dalam fase
grup,"tambahnya.