News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik PSSI

Anggota DPR: Harusnya Agung Laksono Bersikap Adil

Penulis: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pemuda dan Olah Raga ad interim Agus Laksono (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan mengenai sikap pemerintah dalam menghadapi kisruuh sepak bola nasional, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Minggu (9/12/2012). Dalam kesempatan tersebut Agung menyatakan bahwa pemerintah belum bisa melakukan rekomendasi penyelenggaraan Kongres PSSI di Palangkaraya, karena sampai saat ini Joint Committee masih belum melakukan verifikasi peserta kongres. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ad Interim Agung Laksono dinilai tidak adil terhadap PSSI. Hal itu dinilai anggota Komisi X DPR Dedi Gumelar. Bila Agung tetap meneruskan Kongres KPSI di Hotel Sultan sementara Kongres PSSI di Palangkaraya dicabut izinnya oleh kepolisian.

"Kalau Agung mencabut yang di Palangkaraya harusnya dia mencabut yang di Sultan karena amanat MoU (kongres) bersama," kata pria yang akrab dipanggil Miing itu di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/12/2012).

Miing mengutip pernyataan Agung Laksono yang mengatakan kedua kongres ilegal karena tidak mematuhi kesepakatan MoU. Isi MoU tersebut mengharuskan adanya kongres bersama untuk joint commite.

"Nah kalau di Palangkaraya ilegal maka yang di Sultan ilegal, harusnya dicabut dua-duanya," tuturnya.

Politisi PDI Perjuangan itu enggan mengomentari bila hal tersebut berbau politis. Ia hanya meminta Agung Laksono bersikap adil.
"Hanya dia tidak adil harusnya adil kesepakatan KPSI-PSSI join comitte seperti yang AFC sampaikan, ini berarti kesepakatan yang diminta FIFA tidak dijalankan, kalau Agung adil dua-duanya ilegal larang dua-duanya," katanya.

Sebelumnya, situasi menjelang pelaksanaan Kongres PSSI di Aquarius Boutique Hotel di Jalan Imam Bonjol Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (10/12) berlangsung ricuh.

Tribunkalteng.com (TRIBUNnews.com Network) melaporkan, ratusan peserta, peninjau dan undangan yang hadir dalam pertemuan itu merasa kesal. Mereka sudah jauh-jauh datang dari daerahnya masing-masing terancam tidak bisa menggelar kongres, karena ballroom hotel di tutup aparat keamanan.

Polisi secara mendadak mencabut izin KLB PSSI. Kondisi ini membuat peserta kongres tumplek di ruang lobi hotel, dan mengancam akan menggelar kongres meski di ruang lobi hotel bintang empat itu.

*Berita Lengkap Mengenai Konflik PSSI Silakan Klik disini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini