Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ad Interim Agung Laksono dinilai tidak adil terhadap PSSI. Hal itu dinilai anggota Komisi X DPR Dedi Gumelar. Bila Agung tetap meneruskan Kongres KPSI di Hotel Sultan sementara Kongres PSSI di Palangkaraya dicabut izinnya oleh kepolisian.
"Kalau Agung mencabut yang di Palangkaraya harusnya dia mencabut yang di Sultan karena amanat MoU (kongres) bersama," kata pria yang akrab dipanggil Miing itu di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/12/2012).
Miing mengutip pernyataan Agung Laksono yang mengatakan kedua kongres ilegal karena tidak mematuhi kesepakatan MoU. Isi MoU tersebut mengharuskan adanya kongres bersama untuk joint commite.
"Nah kalau di Palangkaraya ilegal maka yang di Sultan ilegal, harusnya dicabut dua-duanya," tuturnya.
Politisi PDI Perjuangan itu enggan mengomentari bila hal tersebut berbau politis. Ia hanya meminta Agung Laksono bersikap adil.
"Hanya dia tidak adil harusnya adil kesepakatan KPSI-PSSI join comitte seperti yang AFC sampaikan, ini berarti kesepakatan yang diminta FIFA tidak dijalankan, kalau Agung adil dua-duanya ilegal larang dua-duanya," katanya.
Sebelumnya, situasi menjelang pelaksanaan Kongres PSSI di Aquarius Boutique Hotel di Jalan Imam Bonjol Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (10/12) berlangsung ricuh.
Tribunkalteng.com (TRIBUNnews.com Network) melaporkan, ratusan peserta, peninjau dan undangan yang hadir dalam pertemuan itu merasa kesal. Mereka sudah jauh-jauh datang dari daerahnya masing-masing terancam tidak bisa menggelar kongres, karena ballroom hotel di tutup aparat keamanan.
Polisi secara mendadak mencabut izin KLB PSSI. Kondisi ini membuat peserta kongres tumplek di ruang lobi hotel, dan mengancam akan menggelar kongres meski di ruang lobi hotel bintang empat itu.
*Berita Lengkap Mengenai Konflik PSSI Silakan Klik disini