News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik PSSI

Kongres PSSI Palangkaraya Bukti Jalankan Keinginan FIFA

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengurus teras PSSI dan peserta Kongres PSSI akhirnya menyelesaikan kongres di lobi Hotel Aquarius Boutique, Palangkaraya, Senin (10/12/2012)

TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Kongres Luar Biasa (KLB) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (10/12/2012) dipastikan sah sesuai statuta. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Halim Mahfufdz, usai agenda KLB usai.

"Sesuai dengan statuta, KLB sudah sah. Sebab, KLB dihadiri 97 anggota PSSI. Selain itu, hadir juga delegasi dari FIFA dan AFC sebagai peninjau. Masalah lokasi KLB yang harus di lobi, mereka tahu sendiri kesulitan PSSI sebagai federasi," ungkap Halim Mahfudz usai kongres.

Lebih lanjut, Halim menyebut bahwa dalam KLB tersebut tidak bisa diketahui apakah Indonesia bakal terkena sanksi FIFA atau tidak. Delegasi FIFA yang hadir di gelaran tersebut, Marco Leal dan Jeysing Muthiah serta delegasi AFC, James Kitching, memang tidak memiliki hak dan kewenangan untuk memutuskan sanksi. Keputusan bakal jatuh sanksi atau tidak pada sepak bola Indonesia akan diputuskan pada Rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo Jepang, 14 Desember mendatang. Namun, kedatangan mereka mencerminkan diakuinya KLB Palangkaraya sebagai suatu yang sah.

"Yang penting, kita sudah menunjukkan pada FIFA bahwa kita sudah berusaha mematuhi statuta. Mereka sudah melihat sendiri bahwa kita sudah berusaha melakukan KLB. Mereka akan memberikan laporan dan dibahas dalam rapat Exco FIFA mendatang," tutur Gus Iim, sapaan akrab Halim Mahfudz.

Diakuinya, disetujuinya KLB tidak serta merta membuat empat mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI bisa melenggang lagi ke Senayan. Proses pengembalian La Nyalla Mahmud Matalitti, Erwin Dwi Budiawan, Tonny Apriliani dan Roberto Rouw harus mengikuti mekanisme dan menanti keputusan Exco. Sebab, pengembalian itu tidak diatur dalam Statuta.

"Karena itu, yang akan mengatur mekanismenya adalah Komite Eksekutif," jelasnya.

Kemudian, KLB PSSI menyepakati bahwa penggabungan liga bakal dilakukan sesuai jadwal. 2014 dipastikan sudah tidak akan ada lagi dualisme kompetisi di Indonesia.

"Musim 2013 besok, dua liga jalan sendiri-sendiri. Baru 2014 liga akan menjadi satu dengan hanya ada satu nama," ujarnya.

Halim menambahkan bahwa musim 2013, PSSI kemungkinan besar akan mendapat investor anyar untuk membiayai liga. Saat ini, kedua belah pihak sudah melakukan serangkaian penjajakan.

"Sekarang, kita sedang berdiskusi dengan salah satu investor besar dari Amerika. Kalau disetujui, hal ini memberikan peluang sepak bola Indonesia berkembang," papar Halim.

Lebih jauh Halim menyebut, saat ini masalah teknis perjanjian itu sedang dibahas oleh PT LPIS. Yang jelas, sambungnya, investor itu sangat berminat mengembangkan, menata dan mendanai kompetisi di Indonesia.

Koran Futuristik dan Elegan
Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper
 
 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini