TRIBUNNEWS.COM – Thailand berhasil mengandaskan ambisi Malaysia mempertahankan gelar kampiun Piala AFF. Pada laga semifinal, tim Gajah Putih menundukkan tim Harimau Malaya, 2-0, di Stadion Supachalasai, Bangkok, Kamis (13/12/2012).
Pada babak pertama, kedua tim saling jual-beli serangan. Thailand yang mampu menahan imbang 1-1 saat pertemuan pertama di kandang Malaysia, tampil mendominasi pertandingan.
Petaka bagi Malaysia hadir pada menit ke-43. Mohamad Fadhli menerima kartu kuning kedua akibat terlibat sedikit friksi dengan gelandang Thailand, Datsakorn Thonglao. Kedua pemain menerima kartu kuning, yang malang bagi Fadhli, itu merupakan kartu kuning keduanya pada laga tersebut.
Kehilangan pemain Malaysia membuat Thailand dengan leluasa mengurung pertahanan lawannya sepanjang babak kedua. Hasilnya, Thailand sukses mencetak gol lewat aksi Teerasil Dangda pada menit ke-60.
Keunggulan Thailand bertambah tak lama kemudian. Kali ini, memanfaatkan bola muntah hasil tendangan bebas, bek kiri Theerathon Bunmathan menyarangkan bola ke pojok kiri gawang Malaysia.
Malaysia gagal membalas dua gol Thailand meski memiliki peluang dari Norshahrul Idlan dan Mohd Safee Sali. Namun, peluang kedua gagal berbuah hasil. Skor 2-0 untuk Thailand bertahan hingga bubaran. Thailand pun unggul agregat 3-1 atas Malaysia.
Kemenangan 2-0 Thailand atas Malaysia di Stadion Supachalasai, Bangkok, Kamis (13/12/2012), mengantarkan tim Gajah Putih ke partai puncak dan menantang Singapura. Pertemuan Thailand dengan Singapura, sekaligus akan menentukan tim pertama yang sukses meraih trofi keempat Piala AFF.
Singapura meraih tiga gelar kampiun turnamen yang dulu disebut sebagai Piala Tiger itu pada 1998, 2004, dan 2007. Sementara Thailand mendapatkannya pada 1996, 2000 dan 2002. Dalam sejarah Piala AFF, kedua tim pernah sekali bertarung di final 2007. Ketika itu, Singapura jadi juara dengan memukul sang tamu Thailand 2-1 pada leg pertama dan menahan imbang 1-1 di Bangkok.
Final kali ini berformat sama. Singapura akan bertindak sebagai tuan rumah lebih dulu pada 19 Desember. Tiga hari selanjutnya, giliran Thailand yang menjamu The Lions.
Terlepas dari kontroversi kartu merah yang diterima pemain Malaysia Mohammad Fadli, Thailand layak memenangi semifinal kedua dan meraih tiket final. Tim polesan pelatih Winfried Schaefer jadi tim terkonsisten penampilannya.
Kemenangan Gajah Putih atas Harimau Malaya dua gol tanpa balas itu juga menunjukkan kelas permainan mereka. Teerasil Dangda membuka keunggulan Thailand pada menit ke-61, dengan memanfaatkan kelengahan barisan pertahanan Malaysia. Empat menit kemudian Theerathon Bunmathan mencetak gol kedua menyambar bola pantul hasil tendangan bebas Jakkapan.