TRIBUNNEWS.COM – Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), La Nyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan bahwa PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin sudah mati suri. Menurut La Nyalla, jika kepengurusan PSSI saat ini diteruskan, maka organisasi sepakbola tersebut tidak akan berkembang.
"PSSI sudah mati, sudah tak bisa. Mau diperpanjang atau tidak, urusannya tetap dengan anggota. Buntutnya tetap mati. Karena PSSI ini bukan miliknya FIFA, bukan miliknya AFC, bukan milik saya, bukan milik PSSI, dan juga bukan milik Djohar, tetapi milik anggota," ujarnya kepada Surya (Tribunnews.com Network), Selasa (18/12/2012).
Ketua Kadin Jatim itu juga menegaskan, ia sudah tidak mau kembali ke kepengurusan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin, meski ditawarkan. Menurut La Nyalla, kalau ia kembali menajdi pengurus PSSI, maka ia akan membuka lagi semua bobrok organisasi tersebut.
"Yang menjadi penyelamat sehingga Indonesia tidak kena sanksi dari FIFA, itu adalah KPSI. Saya berjuang membuka boroknya PSSI. Satu contoh, dia (Djohar) mengkhianati hasil kongres Bali hanya untuk kepentingan golongan. Dia loloskan Persema, Persibo, Persebaya 27, PSMS kloningan untuk masuk di sana. Apa ini tak melanggar statuta? Ini melanggar semua,” ujar La Nyalla.