Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) meminta kepada pemerintah untuk tidak sebelah mata memandang organisasi pimpinan La Nyalla Mahmud Mattalitti tersebut dalam membantu menyelesaikan konflik sepakbola.
"Saya meminta pemerintah mengambil sikap. Jangan melihat KPSI itu adalah organisasi lain, sebab ini merupakan organisasi penerus PSSI pimpinan Djohar Arifin,"tutur Ketua Umum KPSI La Nyalla Mahmud Matalitti ditemui di Jakarta, Kamis (20/12/2012).
"Kami memiliki anggota PSSI yang sah. PSSI Djohar sudah tidak diakui anggota, jadi tidak mungkin menjalankan organisasi di bawah kepengurusan dia,"
Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) memberikan tenggat waktu kepada Indonesia sampai Maret 2013 untuk menyelesaikan konflik sepakbola nasional. Di dalam proses penyelesaian konflik, FIFA meminta bantuan kepada Federasi Sepakbola Asia (AFC).
Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur itu, KPSI mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan konflik sepakbola.
"Tugas kami yaitu menyampaikan kepada FIFA untuk segera melegitimasi Kongres Luar Biasa Ancol beberapa waktu lalu. Dengan organisasi PSSI itu tidak ada urusan," katanya.