News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik PSSI

Agung Laksono: Satukan PSSI Berat

Penulis: Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejabat sementara (Pjs) Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga, Agung Laksono, Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman, dan Ketua Umum KOI, Rita Subowo (dari kiri ke kanan), memberikan keterangan seusai pertemuan terkait permasalahan sepak bola nasional di Gedung Menegpora, Jakarta, Selasa (11/12/2012). Pemerintah membentuk satuan tugas yang terdiri dari lima tokoh olah raga, yaitu Rita Subowo, Tono Suratman, Agum Gumelar, Djoko Pekik, dan Yuli Mumpuni. Mereka akan mengadakan konsultasi dengan FIFA dan AFC perihal kemungkinan sanksi yang dijatuhkan FIFA akibat kemelut PSSI dan KPSI. Kompas/Yuniadhi Agung (MYE) 11-12-2012

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono yang menjabat Pejabat sementara (Pjs) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), mengaku belum tahu apakah Indonesia sudah memiliki Menpora definitif pada 2013 setelah Andi Mallarangeng mundur karena tersangkut kasus korupsi beberap waktu lalu. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menunjuk Menpora baru tersebut.

Yang jelas, Agung selaku Menpora sementara ini mengaku berat menyatukan dualisme organisasi sepakbola nasional, yakni Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Keutuhan dan soliditas organisasi sepakbola nasional itu berdampak pada maju tidaknya sebuah timnas.

"Saya hanya melakukan tugas-tugas dan melanjutkan apa yang sudah dilakukan Pak Andi Mallarangeng. Dan salah satu tugas yang cukup berat adalah bagaimana menyatukan PSSI agar dunia sepakbola kita tidak carut-maruk, terutama kita bercita-cita semoga sepakbola kita bisa berperan di tigkat regional sebelum ke tingkat internasional," kata Agung usai mengunjungi cucu Presiden SBY di RS Pondok Indah, Jakarta, Selasa (25/12/2012) malam.

Menurut Agung, sebetulnya Indonesia punya potensi untuk membentuk sebuah timnas yang bisa "bicara" di internasional bila organisasi resmi sepakbola Indonesia tidak diganggu oleh kepentingan-kepentingan dari kubu PSSI dan KPSI.

"Kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh, tidak diganggu dengan kepentingan-kepentingan, tarik-menarik kelompok A dan kelompok B," terang Agung yang juga petinggi Partai Golkar itu.

*Berita Lengkap Mengenai Konflik PSSI Silakan KLIK Disini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini