TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah terus berkonsultasi dengan FIFA dan AFC, dalam upaya memediasi konflik sepakbola Indonesia yang terjadi antara PSSI dan KPSI. Sambil menunggu arahan dari FIFA dan AFC, pemerintah juga berupaya melakukan pendekatan kepada kedua pihak yang bertikai tersebut.
Penanggung Jawab Sementara (Pjs) Menteri Pemuda dan Olahraga, Agung Laksono mengatakan, langkah pemerintah membantu menyelesaikan persoalan sepakbola Indonesia, tidak dilakukan dengan terburu-buru. Menurut Agung, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai persoalan ini.
"Diperlukan pendekatan dan lobi kepada para pemangku kepentingan. Kami terus berkonsultasi dengan FIFA. Pemerintah juga akan memanfaatkan kedatangan AFC pada Januari nanti untuk terus berkomunikasi dan berkonsultasi," tuturnya saat ditemui Tribunnews.com di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu(26/12/2012) malam.
Kehati-hatian pemerintah di dalam membantu menyelesaikan konflik sepakbola merujuk pada surat FIFA yang dikirimkan kepada Menpora pada tanggal 26 November 2012.
"Saya tidak ingin terjebak dengan munculnya multitafsir dari pihak-pihak yang berseteru. Pemerintah sebetulnya sudah membalas surat tersebut kepada FIFA untuk meminta kejelasan tentang wewenang apa saja yang bisa dilakukan pemerintah. Namun ketika Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI sudah dilangsungkan, kami belum mendapatkan jawaban,"katanya.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu mengaku, sampai saat ini masih menunggu arahan dari FIFA dan AFC. Sambil menunggu arahan, pemerintah melakukan pendekatan baik kepada pihak PSSI maupun KPSI. "Di dalam membantu menyelesaikan konflik, pemerintah tidak memihak kepada siapapun. Yang utama adalah kepentingan nasional," ujarnya.