Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konfederasi sepakbola Asia (AFC) memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk melaksanakan pengawasan terhadap penyelesaian konflik sepakbola di Indonesia.
Pelaksana tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga, Agung Laksono mengatakan, AFC sepenuhnya menyerahkan kepada KOI untuk menyelesaikan konflik. Ini berdasarkan hasil pertemuan yang berlangsung di Kantor KOI, Jakarta, kemarin.
"KOI akan melaksanakan pengawasan terhadap implementasi empat butir kesepakatan yang pernah dicapai di Kuala Lumpur, 7 Juni 2012," ujarnya ditemui di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (11/1/2013).
Empat butir kesepakatan yang disepakati antara PSSI dan KPSI di Kuala Lumpur, Malaysia pada 7 Juni 2012, yaitu:
- Pengembalian empat anggota komite eksekutif
- Perubahan Statuta PSSI
- Penyatuan Liga
- Penyelenggaraan Kongres dengan peserta sesuai dengan Kongres Luar Biasa (KLB) Solo, 9 Juli 2011
Menurut Agung Laksono, di dalam menjalankan tugasnya KOI akan dikawal oleh AFC supaya dapat melaksanakan sampai tuntas semua butir kesepakatan MOU, Kuala Lumpur, 7 Juni 2012.
"Pemerintah mendorong PSSI, KPSI, dan KOI untuk melaksankan hasil pertemuan Jakarta dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya penjelasan dari AFC bahwa tidak akan ada sanksi bagi Indonesia, maka kami menilai Task Force telah memenuhi tugasnya dengan baik dan oleh karena itu tugas tim tersebut dinyatakan selesai," katanya.