TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim promosi Liga Kompas Gramedia menebar ancaman serius. Oneway Semplak Barat yang telah menceploskan 49 gol dan baru dua kali kebobolan menjadi perhatian Pelatih ASIOP Apacinti, Sueb Anshori.
"Produktivitas mereka luar biasa. Lini serang sangat berbahaya. Itu yang coba kami waspadai," kata Anshori di Jakarta.
Penyerang Oneway, Mochamad Al Farizi memborong 20 gol. Di lini tengah, serangan Oneway dimotori gelandang kreatif Muchlisin. Untuk meredam Oneway, Anshori menginstruksikan agar pemainnya menekan lawan sejak awal. Mengenai materi tim, ia menyebut kekuatan merata sehingga tidak menonjolkan individu.
Wahyudinsyah coba merendah. Menurutnya, Oneway kalah kelas dibandingkan ASIOP. Ia hanya meminta pemain menunjukkan kemampuan terbaik. Oneway membangun tim untuk Liga Kompas Gramedia (LKG) dua tahun terakhir.
"Kami sudah berkumpul lama. Jadi sudah kompak. Ditopang dukungan orangtua yang total dalam kondisi apapun. Saya berharap sikap positif menular ke pemain di dalam lapangan," ungkapnya.
"Untuk menghadapi ASIOP, saya hanya menekankan agar pemain lebih disiplin dan menikmati pertandingan. Tidak tegang karena lawan punya kualitas tinggi," tambah Wahyudinsyah.
Sementara itu, penanggung jawab SSB Pelita Jaya Helvan Zulfikar optimistis timnya bisa meraih kemenangan atas GOR Ragunan. Minggu lalu, mereka kalah dari Mandiri Jaya Bogor. Persiapan Pelita yang bermarkas di Sawangan, Depok, sedikit terganggu dengan tingginya intensitas curah hujan.
"Cuaca nggak menentu dari Senin kemarin. Jadi, tim pelatih coba memaksimalkan yang ada. Paling utama pembenahan komunikasi di dalam lapangan. Akurasi umpan panjang terus ditingkatkan. Kalau hujan, sulit untuk banyak membawa bola atau umpan pendek," kata Helvan. eko