Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) membuat keputusan di dalam mendesak pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan tunggakan gaji para pemain.
Keputusan tersebut yaitu, kedua pihak sama-sama sepakat untuk meminta kepada klub-klub peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) untuk menyelesaikan permasalahan tunggakan gaji pemain sampai 31 Maret 2013.
Klub-klub ISL dan IPL bisa dicoret keikutsertaannya dari kompetisi jika tidak menyelesaikan tunggakan gaji sampai batas waktu yang sudah ditetapkan.
Keputusan dibuat dalam pertemuan di Kantor BOPI, Jakarta, Rabu (23/1/2013). Permintaan itu dibuat karena APPI meminta ketegasan sikap BOPI untuk menyelesaikan permasalahan klub yang masih menunggak gaji pemain.
“Saya akan kondisikan klub-klub yang tidak membayar gaji pemain sampai akhir Maret, kalau tidak klub tersebut bisa dicoret dari keikutsertaan di kompetisi. Opsi ini saya pilih, karena kalau kompetisinya sampai dihentikan, kasihan klub-klub yang tidak memiliki permasalahan gaji.
Mudah-mudahan draft-nya selesai pada akhir Januari,”kata Pelaksana tugas (Plt) Ketua Harian BOPI, Haryo Yuniarto.
Haryo Yuniarto menegaskan, dia akan membicarakan ini kepada PT Liga Indonesia dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo selaku pengelola kompetisi.
Sementara itu, Divisi Legal APPI, Riza Hufaida menyatakan, APPI akan memonitor dan melakukan pengawasan terhadap konsistensi kerja BOPI di dalam menyelesaikan permasalahan.
“Kami memperoleh data di lapangan, banyak klub yang menunggak gaji pemain. Kami dijanjkan bahwa setiap klub harus menyelesaikan tunggakan gaji pemain sejumlah seratus persen sampai 31 Maret mendatang. Jika ada yang menunggak, BOPI harus memberhentikan keikutsertaan klub dari mengikuti kompetisi. Ini menjadi dasar kami,”tuturnya.