TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Halim Mahfudz, bertemu acting Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) Zhang Jilong di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pertemuan membahas keabsahan voters Solo, yang sebelumnya disebutkan dalam surat FIFA tertanggal 18 Desember 2012. Dalam surat tersebut, PSSI diminta kembali menggelar kongres menggunakan peserta kongres Solo, Juli 2011.
Kepada Zhang Jilong, Halim Mahfudz menunjukkan surat yang dikeluarkan Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS), yang menolak permohonan pengesahan PSSI versi KLB Ancol.
CEO Halma Strategic memberikan bukti-bukti kepada Zhang Jilong, tentang komposisi jumlah suara voters Solo yang ternyata kurang dari 2/3 jumlah suara.
“Saya menunjukkan semua bukti-bukti dari penolakan CAS dan komposisi jumlah voters Solo yang tidak sah. Komposisinya tidak seperti yang diklaim, tidak sampai 460 suara. Kami melakukan koreksi sesuai buku induk PSSI, ada 588 anggota,” tuturnya saat ditemui wartawan termasuk Tribunnews.com di Kantor PSSI, Jakarta, Jumat (25/1/2013).
“Dalam voter Solo yang terdaftar ganda ada 11, lalu ada komposisi calon anggota dan bukan anggota (yang tidak memiliki hak voting) sebanyak 80. Lalu ada yang menandatangani pakta integritas PSSI sebanyak 76, dan terakhir membatalkan dukungan kepada KPSI sebanyak 47, jadi totalnya 246 dan tidak mencapai 2/3 suara," ungkapnya.
Setelah memperlihatkan bukti-bukti yang ada kepada Zhang Jilong, Halim Mahfudz meminta Jilong untuk berbicara kepada FIFA, supaya melakukan peninjauan kembali terhadap surat tertanggal 18 Desember, yang meminta PSSI kembali menggelar Kongres dengan peserta Kongres Solo.
“Dengan bukti-bukti tadi, saya meminta Zhang Jilong mendiskusikan kembali kepada FIFA, perihal perintah untuk mengadakan kongres menggunakan voters Solo,” ujarnya. (*)