TRIBUNNEWS.COM - Empat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang telah dipulihkan statusnya, yakni La Nyalla Mahmud Matalitti, Toni Aprilani, Robertho Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan menegaskan bahwa mereka tidak akan memenuhi undangan menghadiri rapat Exco yang digelar Senin (28/1/2013) ini, jika PSSI tidak mengubah agenda rapat sesuai isi MoU Kuala Lumpur.
Keempat anggota Exco tersebut telah diundang oleh PSSI mengikuti rapat Exco yang digelar pada Senin ini melalui surat bernomor Ref: 126/UDN/40/I-2013. Surat tersebut sudah dikirimkan beberapa pekan lalu.
La Nyalla hanya mengutus Sefdin Syaifudin untuk melihat apa agenda rapat Exco tersebut. Setelah mendapatkan informasi dari Sefdin, keempat anggota Exco itu memutuskan tidak menghadiri rapat. Mereka menilai agenda tersebut tidak sesuai isi MoU Kuala Lumpur, yang disepakati Juni 2012 silam.
"Keempat anggota Exco sebenarnya ingin datang, tetapi mereka mengurungkan niatnya karena saat mengetahui agenda rapat, ternyata tidak sesuai isi MoU di Kuala Lumpur," ujar perwakilan KPSI, Sefdin Syaifudin, ditemui di Jakarta, Senin (28/1/2013).
Menurut Sefdin, KPSI telah mengirimkan surat balasan pada 22 Januari lalu. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa agenda rapat Exco hari ini harus diubah sesuai dengan isi dalam kesepakatan MoU.
"Kami sudah kirim surat balasan kepada mereka. Dalam surat itu tertera bahwa agenda rapat harus diubah sesuai MoU demi menyelesaikan konflik sepakbola nasional," tuturnya.
Sefdin berujar bahwa pihaknya sama sekali belum mendapat surat balasan dari PSSI hingga pukul 14.00 WIB tadi. Namun saat dirinya mendatang kantor PSSI pukul 15.00 WIB, surat balasan akhirnya keluar.
"Surat balasan baru keluar hari ini, jam 3 sore, dengan nomor surat 161/UDN/56/I-2013. Dalam surat tersebut dikatakan bahwa Sekjen Halim Mahfudz tidak menyetujui untuk mengubah agenda rapat, sehingga keempat Exco sudah pasti tidak akan datang," tegasnya.