TRIBUNNEWS.COM – PSSI sudah melaporkan perkembangan penyelesaian konflik persepakbolaan nasional ke Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Rencananya AFC akan mengadakan rapat pada Rabu (13/2/2013).
Sekjen PSSI, Halim Mahfudz mengatakan, laporan yang dikirimkan kepada AFC berisi empat item yang sesuai dengan keputusan Kongres Palangkaraya, Desember 2012. Termasuk mengakomodasi hasil kesepahaman yang tertuang di dalam MoU antara PSSI dan KPSI di Kuala Lumpur pada 2012.
“Kami sudah mengirimkan laporan ke AFC Senin (11/2/2013) kemarin. Kami memberikan penjelasan detil mengenai kondisi terakhir masalah yang terjadi,” ujar Halim ditemui di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (12/2/2013).
Menurut Halim, empat item yang dilaporkan mencakup revisi statuta, penggabungan liga, pengembalian empat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, dan pelaksanaan kongres menggunakan voters Solo.
“Kami sudah melakukan pemanggilan tanpa syarat terhadap empat anggota Exco pada rapat 28 Januari. Namun mereka tidak memenuhi undangan. Mengenai penyatuan liga, PSSI memberikan kesempatan kepada klub ISL untuk mendaftar ulang, tetapi semuanya tidak dilakukan. Oleh karena itu kami memberikan sanksi,” ujarnya
“Masalah kongres dengan voters Solo itu sudah dilakukan verifikasi ulang. Berdasarkan hasil verifikasi, data yang dimiliki oleh Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) tidak valid.”
Halim Mahfudz mengatakan, PSSI saat ini tengah menunggu perkembangan dari AFC. “Saat ini tinggal menunggu perkembangan dari AFC. Yang jelas kami telah mengirimkan laporan sebelum batas yang diberikan, Rabu (13/2/2013)," tutur CEO Halma Strategic itu.