TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Voter Solo mengancam akan mendesak Kementrian Pemuda Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olahraga Internasional (KOI) mengambilalih kongers, jika PSSI melanggar kesepakatan.
Ini ditegaskan Koordinator Voter Solo, Yunus Nusi, Kamis (21/2/2013).
Menurut dia, kesepakatan antara PSSI dan KPSI yang disaksikan Menteri Pemuda Olahraga Roy Surya kemarin, telah sepakat akan menggelar kongres pada 17 Maret 2013.
"Dalam kesepakatan itu, peserta kongres yang sah adalah peserta yang ikut kongres di Solo," kata Yunus, yang juga sebagai juru bicara Klub Persisam Putra Samarinda.
Jika pada pelaksanaan kongres nanti tidak sesuai dengan kesepakatan, lanjut dia, kelompok voter Solo meminta kepada Kemenpora dan KOI ambil alih kongres nanti. Pasalnya, lanjut Yunus, berdasarkan surat dari FIFA tanggal 13 Februari 2013 menyebutkan, agar pemerintah RI membantu menyelesaikan kongres.
"Artinya, FIFA secara tegas meminta kepada pemerintah turut menangani kisruh ini. Kalau kongres nanti tidak berjalan lagi. Karena FIFA sudah memberikan warning (peringatan) kepada PSSI, jika tidak melaksanakan kongres maka akan disanksi," tegasnya.
Disinggung kongres yang digelar 17 Maret 2013, menurut Yunus, membahas soal penyatuan dua kompetisi yakni Indonesia Super League dan Indonesia Premier League (IPL). "Salah satu pembahasannya soal penyatuan liga. Jadi akan ada konsekwensi salah satu liga yang akan diterima pada saat kongres di gelar," jelasnya.
Namun Yunus optimis, kubu PSSI Djohar Arifi dan KPSI La Nyala Mattalitti akan menjalankan kongres.
"Karena surat dari FIFA itu, menjadi kunci untuk menyelesaikan persoalan dualisme pengurus PSSI. Kalau kongres nanti terkendala lagi, kelompok voter Solo meminta Kemenpora dan KOI yang ambil alih kongres," tandasnya.(bud/tribun kaltim)