Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - General Manajer Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Valentino Simanjuntak berharap, rekonsiliasi di sepakbola nasional antara PSSI dan KPSI segera terwujud.
“Saya berharap kondisinya membaik. Pemain mendapatkan haknya dan klub
memberikan kewajibannya. Tidak hanya pengurus, tetapi semua
stakeholders di sepakbola nasional juga akan mendukung proses
rekonsiliasi,” kata Valentino Simanjuntak, Minggu (24/2/2013).
Menurutnya, apabila rekonsiliasi ini berjalan dengan baik, nasib para pesepakbola profesional di Indonesia akan lebih baik. Apalagi, berbagai kasus muncul akibat dari konflik berkepanjangan yang terjadi
di sepakbola Indonesia. Hingga kini sebagian besar pemain belum mendapatkan haknya sebagai pesepakbola.
Korban pun berjatuhan, seperti mantan pemain Persis Solo, Diego Mendieta yang meninggal karena sakit. Pesepakbola asal Paraguay itu
meninggal karena manajemen klub tidak segera melunasi pembayaran
gaji. Padahal, ketika itu Diego sedang menderita sakit keras.
"Semuanya akan berjalan lancar. Kalau semua pihak legowo, optimis
sepakbola kita akan maju," ungkapnya.
Proses rekonsiliasi saat ini tengah berjalan setelah empat Komite
Eksekutif (Exco) PSSI, La Nyalla Mataliti, Toni Aprilani, Erwin Dwi
Budiawan, dan Robertho Rouw memutuskan untuk kembali ke dalam struktur
kepengurusan PSSI.
Di dalam menyelesaikan semua masalah sepakbola nasional terdapat tiga
agenda yang akan dijalankan, yaitu menjalankan kongres 17 Maret dengan
peserta Kongres Luar Biasa Solo pada Juli 2011, unifikasi liga, dan
revisi statuta.