Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), La Nyalla Mahmud Mattalitti menganggap, bahwa pelaksanaan Kongres Luar Biasa yang akan dilangsungkan pada 17 Maret 2013 tidak diminta dalam MoU dan surat FIFA tertanggal 18 Desember 2012 serta 13 Februari 2013.
"Di dalam MOU dijelaskan bahwa dilaksanakan Kongres Biasa. MOU diinstruksikan untuk dilakukan dalam surat FIFA sebelumnya," ujarnya, saat dihubungi, Senin (25/2/2013).
Menurutnya, pihaknya berkeinginan supaya Kongres Biasa tetap terlaksana. Apabila tidak dia meyakini bahwa kekisruhan di sepak bola Indonesia tidak akan berhenti.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur itu menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan membubarkan KPSI selama tidak ada Kongres Biasa.
"Kalau KLB, maka itu akan menimbulkan masalah. Dualisme akan terus berjalan dan tidak menyelesaikan permasalahan. Jadi siapa yang menyimpang? Bukan saya kan. Kalau disuruh Kongres Biasa, tentu saya akan menjalankan itu. KPSI sendiri akan bubar setelah Kongres Biasa karena itu ditulis dalam MoU," jelasnya
Sebelumnya, Surat FIFA tertanggal 22 Februari 2013, yang dikirim Kepala Divisi Anggota, Primo Corvaro, kepada Menpora, Roy Suryo menyatakan, bahwa pelaksanaan kongres yang rencananya digelar pada 17 Maret 2013 berstatus Kongres Luar Biasa.
Baca juga:
- Arema LPI Harus Segera Daftar Ulang
- Menang, Motivasi Pemain Persebaya LPI Meningkat
- Persegres Akui Sriwijaya Lebih Kuat
- Persema Malang, Yakin Menang Lawan PSIR Rembang