Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), La Nyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, selama masih ada dua federasi di Indonesia maka kompetisi Indonesia Super League (ISL) masih berada di bawah yurisdiksi PSSI KLB Ancol.
“Selama masih ada dua federasi, kompetisi ISL masih berada di bawah yurisdiksi PSSI KLB Ancol,” katanya ditemui di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2013).
Mengenai tim nasional Indonesia, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur itu menjelaskan, polemik terkait pemanggilan pemain untuk bergabung membela timnas sudah berakhir. Timnas Indonesia itu hanya ada satu, para pemain ISL diizinkan untuk membela timnas.
“Timnas harus satu, kami mengizinkan pemain untuk bergabung. Dulu kami tidak mengizinkan pemain membela timnas, karena klub-klub ISL diberikan hukuman. Secara logika kalau klub ISL pemain kok dihukum. Sekarang semua sudah menyatu dan sudah ada kesepakatan bersama terkait timnas,” ujarnya.
Kompetisi ISL secara otomatis akan berada di bawah yurisdiksi PSSI, ketika KPSI sudah dibubarkan. Pembubaran KPSI terjadi setelah terselenggaranya Kongres Biasa PSSI.
Oleh karena itu, La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta, penambahan agenda untuk penyelenggaraan Kongres Luar Biasa pada 17 Maret 2013. Agenda tambahan itu adalah penentuan waktu dan tempat kongres biasa pada 2013.