News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pra Piala Asia 2015

Ditawari Kembali ke Timnas, Matias Ibo Minta Gaji Dilunasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Matias Ibo

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Jun Mahares

TRIBUNNEWS.COM – Matias Ibo kembali ditawari menjadi fisioterapis Timnas Indonesia, untuk proyeksi kualifikasi Piala Asia 2015. Namun Matias belum mau meneken kontrak baru bersama Badan Tim Nasional (BTN), jika tunggakan gaji sebelumnya belum dilunasi.

“Habil Marati (anggota BTN) sudah menawari saya kembali bekerja di Timnas. Saya sih oke-oke saja, tapi saya minta mereka melunasi tiga bulan gaji saya sebelumnya," kata Matias Ibo yang ditemui Berita Kota (TRIBUNnews.com Network) di kantor PSSI, Jakarta, Jumat (8/3/2013).

Menurut Matias, tiga bulan tunggakan tersebut terjadi sepanjang persiapan Piala AFF 2012. Sebelum gelaran turnamen sepak bola kawasan ASEAN itu dimulai, PSSI juga sempat menunggak gajinya.

"Saya selalu siap jika dibutuhkan Timnas. Tapi, kapok kalau harus terhambat gaji terus. Makanya saya minta kejelasan pengurus BTN jika mereka mau memasukan saya lagi dalam tim fisioterapis Timnas," ujarnya.

Pria kelahiran Malang berdarah Swiss ini mengaku sudah kapok jika berurusan soal tunggakan gaji. Tak jarang ia harus mondar-mandir ke kantor PSSI untuk meminta kejelasan soal haknya. Sejauh ini, lulusan Universitas Thim Van Der Laan, Utrecht, Belanda, jurusan sport physiotherapists itu hanya mengantongi janji pengurus.

Insiden penunggakan gaji tidak hanya terjadi kepada Matias Ibo, tim pelatih dan ofisial juga belum dilunasi hak-haknya. Asisten Pelatih Fabio Oliveira misalnya, belum digaji selama enam bulan terakhir. Hal ini juga dialami tim ofisial lainnya.

Tidak hanya itu, PSSI juga belum memberikan uang saku kepada para pemain yang memperkuat Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Irak, awal Februari lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini