TRIBUNNEWS.COM – Manajemen Timnas Indonesia diminta segera melunasi tunggakan biaya sewa lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kepada Pusat Pengelolaan Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Menurut Kepala Unit I SUGBK, Tubani, manajemen timnas Indonesia masih menunggak biaya sewa SUGBK sebesar total Rp 137 juta. Total utang tersebut merupakan akumulasi biaya sewa stadion selama timnas menjalani pemusatan latihan untuk Piala AFF 2012 hingga sekarang.
"Total utang semuanya Rp 137 juta. Itu merupakan utang dari manajemen yang terdahulu," ujar Tubani kepada TRIBUNnews.com, Selasa (12/3/2013).
Menurut Tubani, pihaknya sudah berusaha meminta pelunasan tersebut kepada manajemen timnas sekarang, tetapi belum ada kepastian.
Dia menjelaskan, selama ini pengelolaan SUGBK dikelola sendiri tanpa menggunakan biaya dari pemerintah. Jadi anggapan yang menyebut SUGBK adalah aset negara sehingga bisa dipakai secara cuma-Cuma, merupakan pernyataan yang salah.
"Kami tidak mendapatkan dari APBN. Justru kami harus menyetor 15 persen dari pendapatan keseluruhan selama setahun kepada negara. Sehingga uang sewa lapangan seperti itu kami gunakan untuk biaya operasional," katanya
Menanggapi permasalahan tunggakan uang pemakaian SUGBK, mantan manajer timnas saat Piala AFF 2012, Habil Marati, mengatakan bahwa demi timnas, seharusnya pengelola SUGBK tidak meminta biaya.
"Utang itu tanggung jawab PSSI. Tetapi seharusnya tidak usah dibayar. Timnas kan membela negara, masa demi negara tim harus membayar ke negara," ujar Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu.
Timnas Indonesia di bawah pengelolaan Badan Tim Nasional (BTN) sudah menjalani pemusatan latihan nasional Pra-Piala Asia 2015 sebagai persiapan menghadapi Arab Saudi sejak 7 Maret lalu. Timnas menggelar latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Lapangan C Senayan.