Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Dedi Suwandi Gumelar mengungkapkan, bahwa pengurus federasi sepakbola Indonesia (PSSI) dan pemangku kepentingan di sepakbola nasional sudah melupakan nilai-nilai penting yang terkandung di dalam pembentukan PSSI.
Menurutnya, pembentukan PSSI seperti yang diungkapkan oleh sang pendiri, Soeratin adalah sebagai alat untuk perjuangan bangsa. Namun saat ini PSSI digunakan sebagai kendaraan untuk mencapai kepentingan kelompok.
"Mereka sudah lupa kalau PSSI sebagai alat perjuangan. Tetapi sekarang mereka mengunakan PSSI sebagai kendaraan dalam mencapai kepentingan," katanya saat berbicara pada acara Diskusi Publik Sepakbola 2013 di Gedung Serbaguna Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2013).
PSSI terancam mendapatkan sanksi dari FIFA apabila permasalahan di sepakbola nasional tidak segera diselesaikan. FIFA akan menggelar rapat Komite Eksekutif untuk membahas persoalan sepakbola Indonesia. Rapat itu rencananya dilangsungkan pada 20 Maret 2013.
Menurut pria yang dikenal dengan panggilan Miing itu, seandainya sepakbola Indonesia sampai mendapatkan sanksi, rakyat berhak marah kepada elite-elite sepakbola tidk segera menyelesaikan konflik.
"Rakyat berhak marah kepada elite-elite sepakbola nasional jika Indonesia sampai disanksi sepakbolanya. Kalau ini terjadi, maka rakyatlah korbannya," tegasnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menyayangkan, apabila sepakbola Indonesia sampai diberikan sanksi. Sangat merugikan masyarakat, karena fungsi dari sepakbola sudah lebih dari sekedar olahraga.
"Sepakbola itu punya arti yang sangat besar di masyarakat. Sepakbola merupakan sebuah kebanggaan dan prestasi dari masyarakat di sebuah negara. Ini adalah fungsi dari sepakbola," ungkapnya.