TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dualisme tim nasional Indonesia akhirnya berakhir setelah Badan Tim Nasional (BTN) resmi mempersatukan pemain- pemain yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) ke dalam timnas.
Dualisme timnas terjadi sejak 2011 ketika adanya konflik dan terpecahnya kepengurusan dengan munculnya Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Atas konflik tersebut, pemain yang berkompetisi di ISL dilarang klubnya masing-masing ke dalam timnas, selama masih di bawah yuridiksi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).