TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perwakilan pemain baik ISL dan IPL yang dipanggil ke timnas Indonesia, Ponaryo Astaman, menegaskan bahwa pemain tidak dalam kondisi terpecah.
Menurutnya, pemain ISL dan IPL tetap bersatu untuk membela timnas Indonesia.
"Berdasarkan dinamika yang berkembang, mau tidak mau bahwa timnas sekarang terkesan seperti terbelah. Namun, kami pastikan dan telah sepakat bahwa kami tidak memedulikan kami berasal, baik itu dari IPL dan ISL. Kami tidak merasakan ada perbedaan," kata Ponaryo dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (15/3).
Pernyataan di jumpa wartawan, yang juga dihadiri hampir seluruh pemain ISL dan IPL itupun sekaligus membantah kabar yang menyebut terjadi perpecahan di timnas Indonesia, yang melibatkan pemain IPL dan ISL. Kabar ini muncul setelah para pemain ISL berlatih terpisah dengan pemain IPL dan pemain naturalisasi menyusul kabar pencoretan 14 pemain ISL.
"Saya juga ingin menyampaikan bahwa apapun yang terjadi di timnas, baik yang melibatkan pelatih atau BTN, kami datang dengan niat untuk timnas. Seiring perjalanan waktu, yang sampai pada saat ini, pemain ISL sudah mendapat izin dari klub. Itu situasi yang menyenangkan pemain," jelas Ponaryo.
"Atas nama pemain, bahwa siapa pun yang ada di sini, baik dari IPL atau ISL, kami datang untuk seleksi, kami tidak memiliki perbedaan. Kami hanya berharap agar masalah dengan pelatih, bisa diselesaikan manajemen timnas melalui BTN," sambung gelandang Sriwijaya FC itu.
Terkait pencoretan 14 pemain, Ponaryo membenarkan. Sama halnya dengan permasalahan di atas, Ponaryo juga menyampaikan permasalahan itu akan menunggu pembicaraan yang melibatkan BTN.
"Memang iya. Disampaikan 14 pemain dipersilakan kembali ke klub. Alasannya, Blanco sudah melakukan pemantauan dan ke-14 pemain itu tidak sesuai kriteria untuk menghadapi Arab Saudi. Kami hanya menunggu saja," jelas Ponaryo.